Wagub DKI imbau masyarakat tidak beli buku bajakan

id Pembajakan buku, buki bajakan, kongres penerbit

Wagub DKI  imbau masyarakat tidak beli buku bajakan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (tengah) ketika memberikan keterangan pers soal Kongres Penerbit Internasional (IPA) ke-33 di Jakarta, Selasa (17/5/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat tidak membeli buku bajakan untuk menghargai hak cipta.

"Perlu buat satu gerakan bersama di masyarakat untuk tidak membeli buku bajakan di pasar," kata Riza Patria dalam jumpa pers jelang Kongres Asosiasi Penerbit Internasional (IPA) di Balai Kota Jakarta, Selasa.



Ia mengakui tidak mudah melakukan gerakan tersebut namun Riza mengharapkan masyarakat memiliki pemahaman untuk tidak membeli buku murah hasil bajakan.

"Yang tak kalah penting adalah mari dukung aparat hukum untuk lebih jelas dan lebih tegas terhadap pembajak buku kalau perlu diberi hukuman yang lebih berat," ucapnya.

Riza mendorong Kongres IPA ke-33 yang diadakan pada 10-12 November 2022 di Jakarta, agar menemukan solusi soal memerangi pembajakan buku.

"Kami akan dorong melalui kongres di Jakarta termasuk mendorong pentingnya program yang lebih serius, konkrit terhadap kampanye dan gerakan antipembajakan," ujar Riza.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Jakarta Book City Laura Bangun Prinsloo mengatakan soal pembajakan buku harus ada edukasi kepada masyarakat terkait menghargai hak cipta.

Ia mengakui harga buku di Indonesia masih terbilang cukup mahal dengan mencermati kondisi ekonomi masyarakat kebanyakan di Tanah Air.



Namun, kata dia, beberapa negara misalnya di Malaysia yang memberikan kupon berhadiah buku kepada pelajar supaya harga buku lebih murah.

"Memang bukan satu hal gampang tapi ini menjadi topik pembahasan kongres IPA mengenai hak cipta dan bagaimana bisa belajar dari negara lain dalam menyikapi ini," tutur Riza.

DKI Jakarta menjadi tuan rumah Kongres IPA ke-33 yang akan dihadiri para anggotanya yang mencapai 86 organisasi penerbit dari 71 negara di dunia dengan melayani pasar diperkirakan mencapai 5,6 miliar.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung penuh penyelenggaraan acara dua tahunan itu termasuk dari sisi anggaran.

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Hikmat Kurnia mengatakan dipilihnya Jakarta menjadi tuan rumah mengingat Ibu Kota memiliki 5.600 perpustakaan, 1.240 penerbit dan 30 persen seluruh toko buku modern itu ada di Jakarta.

"Daya serap Jakarta untuk buku yang diterbitkan itu sekitar 40 persen," ungkap Riza.