Palu (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Tengah membina mantan/bekas narapidana teroris (napiter) menjadi duta perdamaian, sebagai bentuk upaya pemberdayaan eks-napiter di daerah tersebut.
"Sekaligus menjadi satu pendekatan dalam menangkal penyebaran faham radikali dan terorisme," ucap Ketua PWNU Sulteng Prof KH Lukman S Thahir, di Palu, Kamis, terkait pemberdayaan mantan napiter.
NU, kata Lukman, memiliki relasi dan akses yang kemudian dapat mempermudah upaya pemberdayaan dan pembinaan mantan narapidana terorisme.
Dengan relasi yang ada, kata dia, NU Sulteng akan mengusulkan ke Kementerian Agama agar menetapkan mantan napiter itu sebagai duta perdamaian.
"Ada empat sampai lima orang yang kemungkinan akan kami usulkan ke Kementerian Agama untuk ditetapkan sebagai duta damai," kata Prof Lukman.
Prof Lukman yang merupakan salah satu peneliti aktif mengenai radikalisme dan terorisme, sejauh ini telah aktif melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap eks napiter.
"Beberapa daru mereka telah kami bentuk dalam kafilah perdamaian," ujarnya.
Prof Lukman yang merupakan Pakar Filsafat UIN Palu mengatakan, dalam pembinaan dikedepankan tiga strategi untuk mendorong bekas napiter melakukan hal-hal baru setelah mereka keluar dari lembaga pemasyarakatan.
Tahap pertama, melebur diri bersama dengan bekas napiter sejak mereka masih berada di dalam lapas untuk mengenal mereka secara dalam dan turut merasakan penderitaan mereka.
"Ini dalam rangka membangun kepercayaan. Nah, dalam upaya membangun kepercayaan itu, saya lebih membiasakan diri untuk lebih banyak mendengar apa yang menjadi keluh kesah mereka ketimbang menggurui mereka," ujarnya.
Tahap kedua, yaitu membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh bekas napiter setelah keluar dari lapas, di antaranya mengembangkan keterampilan atau pemberdayaan apa yang bisa mereka lakukan. Dan tahap ketiga yaitu mengubah pemahaman mereka yang tadinya berfaham radikal menjadi moderat.
Ia menambahkan saat ini sebanyak 41 orang mantan napiter yang didampinginya dan rutin berkomunikasi dengan dirinya. Mantan - mantan napiter tersebut berada di Sulteng dan Surabaya.
Berita Terkait
Unair adakan "Wayang Kiai" sambut dies natalis dan Hari Santri 2024
Minggu, 3 November 2024 9:13 Wib
PWNU Provinsi Sulteng laksanakan pendidikan ideologi Aswaja dan kebangsaan
Kamis, 30 Mei 2024 18:19 Wib
PWNU DKI apresiasi pengamanan Polri di Pemilu 2024
Kamis, 15 Februari 2024 8:01 Wib
PWNU Sulteng dan UIN Datokarama bersinergi bangun masyarakat moderat
Minggu, 14 Januari 2024 14:34 Wib
PWNU DKI Jakarta imbau nahdiyin tidak bawa NU ke politik praktis
Rabu, 8 November 2023 11:09 Wib
NU Sulteng tingkatkan wawasan 50 penceramah tentang moderasi beragama
Rabu, 31 Agustus 2022 17:32 Wib
Pemprov Sulteng siapkan lahan lima hektare bangun UNU
Kamis, 24 Februari 2022 19:04 Wib
Indonesia sudah dapat 360 juta lebih dosis vaksin
Selasa, 23 Maret 2021 15:45 Wib