Pemprov gencarkan program "desa pintar" di tiga daerah Sulteng

id desa pintar,pemprov sulteng,gubernur suteng,rusdy mastura,pengembangan desa

Pemprov gencarkan program "desa pintar" di tiga daerah Sulteng

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyampaikan keterangan kepada wartawan (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menggencarkan program "desa pintar" di tiga daerah yang meliputi Kabupaten Sigi, Banggai dan Parigi Moutong, sebagai upaya percepatan pengembangan desa yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Program desa pintar merupakan salah satu program nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) untuk percepatan pengembangan desa," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Palu, Rabu.

Rusdy mengakui bahwa ia telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan Program Smart Village Tahun 2022 - 2024, di mana untuk wilayah Sulteng ditargetkan pada tahun 2024 1.000 desa telah tersentuh dengan program desar pintar atau smart village.

Melalui program smar village itu, kata dia, pemerintah akan berupaya meningkatkan kualitas layanan desa berbasis digital serta meningkatkan daya saing desa. "Termasuk mempromosikan seluruh potensi yang ada di desa lewat sistem digital dengan program tersebut," sebutnya.

Dengan ketersediaan sarana teknologi informasi di desa, sebut dia, maka masyarakat desa yang umumnya petani, nelayan dapat mengakses informasi terkait budi daya pertanian dan perkebunan, peternakan, perikanan yang baik, dan menghasilkan produksi yang melimpah dengan kualitas tinggi.

Percepatan pengembangan desa dengan konsep itu, menurut dia, didukung penuh oleh Kementerian Desa-PDTT, dan menjadi program bersama. "Jadi dengan konsep tersebut, pemberdayaan ekonomi desa didukung dengan digitalisasi," ujarnya.

Pemprov Sulteng telah melakukan peluncuran program smart village di Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, yang diluncurkan oleh Gubernur Rusdy Mastura bersama pejabat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Saya sangat bersyukur dan bangga karena konsep 'smart village' dapat kita terapkan untuk mempercepat pembangunan desa. Saya berpikir 10 tahun ke depan masyarakat Sulawesi Tengah sudah memiliki kemampuan dan maju untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kesejahteraannya," ujarnya.