Munas KAHMI gunakan sistem pemungutan suara berbasis elektronik

id Kahmi, Munas KAHMI, Ahmad Doli, palu, sulteng

Munas KAHMI  gunakan sistem pemungutan suara berbasis elektronik

Koordinator Presidium KAHMI Periode 2022-2027, Ahmad Doli Kurnia memberikan keterangannya di hadapan jurnalis usai penyerahan bantuan paket sembako KAHMI peduli kepada warga penyintas di huntap Sigi, Ahad (27/11/2022). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemilihan Presidium Majelis Nasional masa bakti 2022-2027 pada Musyawarah Nasional ke-11 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Kota Palu, Sulawesi Tengah menggunakan sistem pemungutan suara berbasis elektronik atau e-voting sebagai bentuk transformasi teknologi.
 
"Penggunaan sistem ini, kali pertama dalam sejarah Munas KAHMI," kata Koordinator Presidium KAHMI Periode 2022-2027 Ahmad Doli Kurnia usia menyalurkan bantuan dalam kegiatan KAHMI peduli di Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu.
 
Ia menjelaskan, penggunaan metode ini untuk menghindari kekeliruan-kekeliruan teknis yang dapat merugikan konstan, oleh karena itu pemanfaatan teknologi informasi dinilai tepat diterapkan dalam pemilihan unsur majelis nasional.
 
Dari kegiatan Munas ini, katanya, menghasilkan beberapa catatan-catatan penting, khususnya hasil rapat komisi-komisi melahirkan gagasan baru guna meningkatkan kapabilitas organisasi yang dikelola secara modern dan mandiri.
 
Dari kongres juga, melahirkan rekomendasi hal-hal penting berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menyangkut keumatan.
 
"Secara konsepsi visi dan misi KAHMI setidaknya lima tahun ke depan sudah terumuskan dengan baik, selanjutnya ditindaklanjuti dengan program-program konkret, aksi nyata yang di pimpin sembilan Presidium terpilih di Munas ke-11," ujar Doli.
 
Menurutnya, organisasi ini selalu mengembangkan misi keislaman dan keindonesiaan dalam berbagai konteks untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai kebhinnekaan.  
 
Oleh karena itu, guna mewujudkan tujuan besar organisasi, maka perlu kolaborasi dengan berbagai elemen, tidak terkecuali pemerintah.
 
"Kami juga membangun koordinasi dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) lainnya sebagai bentuk kepedulian terhadap negara ikut terlibat memajukan kesejahteraan umum," Ucap Doli.
 
Dari hasil kongres menghasilkan sembilan presidium terpilih dengan suara terbanyak masing-masing Ahmad Doli Kurnia 417 suara, Ahmad Yohan 343 suara, Herman Khaeron 318 suara, Saan Mustopa 316 suara, M. Rifqinizamy Karsayuda 311 suara, Abdullah Puteh 295 suara, Romo H.R. Muhammad Syafii 290 suara, Zulfikar Arse Sadikin 284 suara, dan Sutomo 278 suara.
 
Sembilan presidium itu terpilih dari 38 nama calon presidium yang ditetapkan pimpinan sidang dan disepakati peserta Munas KAHMI.

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Munas KAHMI gunakan sistem pemungutan suara berbasis elektronik