Palu (ANTARA) - Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah melibatkan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Sulteng dalam meningkatkan kapasitas imam dan dai/penceramah di wilayah tersebut.
"Iya, DMI melibatkan Kemenag Sulteng dalam meningkatkan kapasitas imam dan penceramah," ucap Sekretaris Umum PW DMI Sulteng Muchtar Ibnu Mas'ud, dihubungi dari Palu, Jumat.
PW DMI Sulteng, kata Muchtar, dalam pembinaan kapasitas imam dan dai, melakukan kegiatan pelatihan imam dan dai dari 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng.
"Kegiatan ini dilakukan atas arahan dari Ketua Umum PW DMI Sulteng bapak Ahmad M Ali, yang mana beliau menginginkan agar kehadiran DMI memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, sesuai dengan visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid," ucapnya.
Pelatihan imam dan dai yang dilaksanakan oleh PW DMI Sulteng telah memasuki angkatan ke lima sejak digagas pada tahun 2022.
Hingga saat ini PW DMI Sulteng telah mencetak 233 imam dan dai melalui pelatihan tersebut terhitung mulai angkatan pertama sampai angkatan empat.
"Untuk angkatan ke lima berjumlah 72 orang masih dalam proses pembinaan dan pelatihan, sehingga jumlah 233 tersebut tidak termasuk 72 orang tersebut," ungkapnya.
"Dalam pelatihan ini melibatkan Kementerian Agama Sulteng," ungkapnya.
Dalam pelatihan tersebut, kata dia, Kemenag Sulteng memberikan penguatan kepada imam dan dai mengenai Islam dan keindonesiaan. Hal ini bertujuan agar, imam dan dai sebagai tokoh masyarakat, menjadi penyejuk di tengah keragaman.
Sebelumnya Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali mengemukakan dai (pendakwah) dan imam masjid memiliki peran yang sangat penting dalam merawat dan meningkatkan perdamaian sosial dan kerukunan antarumat beragama.
"Para dai dan imam masjid berperan memberikan pencerahan kepada jamaah masjid dan masyarakat, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu atau informasi yang memecah belah persatuan dan kerukunan umat beragama," ucap Haji Matu sapaan akrab Ahmad M Ali.