Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar meminta agar semua pihak, termasuk orang tua untuk mewaspadai fenomena self harm (melukai diri sendiri) pada remaja.
"Semua pihak agar mewaspadai fenomena ini agar anak tidak menjadi korban," kata Nahar kepada ANTARA di Jakarta, Senin, menanggapi terjadinya kasus pelajar secara massal melukai tangan di sejumlah daerah.
Nahar pun meminta para orang tua agar memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak mereka dan menjalin komunikasi yang baik dengan anak.
"Beri kasih sayang cukup, penuhi hak anak, buka ruang komunikasi untuk bisa saling memahami," kata Nahar.
Selain itu, orang tua juga diminta untuk menguatkan literasi digital anak serta meningkatkan kecakapan hidup anak.
"Kuatkan literasi digital, tingkatkan kecakapan hidup anak dan lindungi dari berbagai masalah yang dapat muncul karena faktor eksternal," kata Nahar.
Sebelumnya, sebanyak 52 pelajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, secara massal melukai tangan mereka sendiri yang diduga karena pengaruh media sosial.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Tak hanya di Bengkulu, kasus serupa juga terjadi di Bali.*
Berita Terkait
BRIN soroti korelasi impor beras dengan El Nino
Jumat, 1 Maret 2024 7:31 Wib
Kak Seto sebut perdagangan bayi di Jakbar itu fenomena gunung es
Sabtu, 24 Februari 2024 10:06 Wib
BPBD-Palu minta warga antisipasi kekeringan akibat El Nino
Sabtu, 30 September 2023 21:58 Wib
BMKG keluarkan surat edaran rekomendasi siaga darurat karhutla
Senin, 18 September 2023 10:48 Wib
BPBD Provinsi Sulteng minta warga waspadai karthula antisipasi dampak El Nino
Minggu, 27 Agustus 2023 13:14 Wib
Pemprov Sulteng siapkan langkah antisipasi hadapi puncak El Nino
Senin, 14 Agustus 2023 17:46 Wib
Fenomena El Nino tidak ganggu produksi beras petani
Sabtu, 5 Agustus 2023 10:51 Wib
Cuaca di sejumlah kota besar Indonesia cerah berawan
Jumat, 4 Agustus 2023 7:17 Wib