Pertamina tingkatkan skill operator SPBU lewat Energy Station Academy
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menginisiasi program Energy Station Academy yaitu program pendidikan khusus operator dan pengawas SPBU Pertamina sebagai upaya mengoptimalkan layanan dan keselamatan operasional di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan Energy Station Academy menghadirkan instruktur dan praktisi yang mumpuni untuk memberikan materi yang menunjang operasional di SPBU seperti pengetahuan produk BBM, Standar Operasional Prosedur (SOP) Pertamina Way, pelayanan pelanggan, promosi, kebersihan, dan K3L (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan).
“Energy Station Academy menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi operator SPBU sebagai garda terdepan perusahaan dalam penyaluran produk BBM untuk masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan para operator dapat meningkatkan kompetensi dan semangat melayani konsumen sehingga konsumen setia Pertamina dapat semakin aman dan nyaman saat bertransaksi, dan semakin mudah mendapatkan produk-produk berkualitas Pertamina,” ungkap Irto.
Turut fokus pada praktik K3L dengan melakukan simulasi langsung di lapangan, program Energy Station Academy diharapkan dapat mencegah keadaan bahaya, sekaligus mengasah kemampuan dan kesigapan personel di SPBU untuk menangani keadaan kahar, jika suatu saat terjadi.
“Karakter industri migas sangat high risk, sehingga praktik langsung di lapangan menjadi penting untuk meningkatkan kompetensi operator di bidang safety. Kami ingin memastikan bahwa operasional harian maupun lingkungan SPBU aman serta meminimalisir resiko keadaan darurat," tambah Irto.
Manfaat pelatihan tersebut dirasakan oleh Zahra Aulia, salah satu operator SPBU Pertamina dari 27 peserta Energy Station Academy.
Zahra mengatakan kini memahami pentingnya penerapan SOP yang baik agar konsumen memperoleh pelayanan yang optimal.
“Pelatihan yang sudah saya lakukan ini sangat berkesan, seru, dan juga banyak ilmu yang didapat oleh saya sebagai peserta pelatihan. Dari pelatihan ini, saya akan pastikan kepada pelanggan bahwa SPBU yang didatangi sudah sesuai dengan takarannya, kualitasnya, dan pelayanannya,” ungkap Zahra yang bertugas sebagai operator SPBU Pertamina di Tol Cipularang KM 88A.
Selain itu, salah satu peserta yang merupakan operator SPBU Tol Jakarta-Cikampek KM 19B, Feri Santria mengatakan pelatihan ini juga menambah wawasannya terkait pentingnya implementasi keselamatan kerja di lapangan.
“Selain mengetahui SOP yang baik dan benar seperti apa, saya juga mendapat wawasan terkait dengan penanganan jika terjadi kebakaran, seperti cara mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan atau APAR. Mulai dari cara membuka pengunci, cek tekanannya, dan bagaimana kita harus mengarahkan selangnya serta jangan melawan arah angin,” sebut Feri.
Pertamina Patra Niaga akan mengikutsertakan SPBU Pertamina yang baru beroperasi ke dalam program Energy Station Academy. Sehingga SPBU dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan Energy Station Academy menghadirkan instruktur dan praktisi yang mumpuni untuk memberikan materi yang menunjang operasional di SPBU seperti pengetahuan produk BBM, Standar Operasional Prosedur (SOP) Pertamina Way, pelayanan pelanggan, promosi, kebersihan, dan K3L (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan).
“Energy Station Academy menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi operator SPBU sebagai garda terdepan perusahaan dalam penyaluran produk BBM untuk masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan para operator dapat meningkatkan kompetensi dan semangat melayani konsumen sehingga konsumen setia Pertamina dapat semakin aman dan nyaman saat bertransaksi, dan semakin mudah mendapatkan produk-produk berkualitas Pertamina,” ungkap Irto.
Turut fokus pada praktik K3L dengan melakukan simulasi langsung di lapangan, program Energy Station Academy diharapkan dapat mencegah keadaan bahaya, sekaligus mengasah kemampuan dan kesigapan personel di SPBU untuk menangani keadaan kahar, jika suatu saat terjadi.
“Karakter industri migas sangat high risk, sehingga praktik langsung di lapangan menjadi penting untuk meningkatkan kompetensi operator di bidang safety. Kami ingin memastikan bahwa operasional harian maupun lingkungan SPBU aman serta meminimalisir resiko keadaan darurat," tambah Irto.
Manfaat pelatihan tersebut dirasakan oleh Zahra Aulia, salah satu operator SPBU Pertamina dari 27 peserta Energy Station Academy.
Zahra mengatakan kini memahami pentingnya penerapan SOP yang baik agar konsumen memperoleh pelayanan yang optimal.
“Pelatihan yang sudah saya lakukan ini sangat berkesan, seru, dan juga banyak ilmu yang didapat oleh saya sebagai peserta pelatihan. Dari pelatihan ini, saya akan pastikan kepada pelanggan bahwa SPBU yang didatangi sudah sesuai dengan takarannya, kualitasnya, dan pelayanannya,” ungkap Zahra yang bertugas sebagai operator SPBU Pertamina di Tol Cipularang KM 88A.
Selain itu, salah satu peserta yang merupakan operator SPBU Tol Jakarta-Cikampek KM 19B, Feri Santria mengatakan pelatihan ini juga menambah wawasannya terkait pentingnya implementasi keselamatan kerja di lapangan.
“Selain mengetahui SOP yang baik dan benar seperti apa, saya juga mendapat wawasan terkait dengan penanganan jika terjadi kebakaran, seperti cara mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan atau APAR. Mulai dari cara membuka pengunci, cek tekanannya, dan bagaimana kita harus mengarahkan selangnya serta jangan melawan arah angin,” sebut Feri.
Pertamina Patra Niaga akan mengikutsertakan SPBU Pertamina yang baru beroperasi ke dalam program Energy Station Academy. Sehingga SPBU dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat dan meningkatkan loyalitas pelanggan.