Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kolaborasi dengan PT Sinai Jaya Utama untuk mengembangkan alat pengering tipe lorong pada proses produksi industri makanan instan kemasan.
Kolaborasi itu dipayungi hukum perjanjian kerja sama yang ditandatangani secara resmi di Gedung Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Bahan dan Barang Teknik (BBSPJIBBT) Kementerian Perindustrian di Bandung, Jawa Barat, pada 12 Mei 2023.
Kepala BBSPJIBBT Junadi Marki menuturkan bahwa kerja sama itu merupakan sebuah tekad bersama untuk berkontribusi memformulasikan tugas dan fungsi masing-masing instansi yang sudah ditunggu oleh masyarakat.
Dia berharap kerja sama itu dapat menciptakan nilai tambah melalui teknologi baik dari sisi masa simpan, proses, pengemasan, dan juga pengiriman.
"Sesuai rencana kami akhirnya bisa diikat dalam satu kesepakatan dan semoga menguatkan peran kita untuk membantu industri kecil menengah untuk naik kelas dan menjadi contoh," kata Junadi.
Sementara itu, Direktur Sinai Jaya Utama Sarmiyati mengatakan kerja sama itu lahir atas inisiasi yang dilakukan pada April 2023 lalu. Komitmen itu memberikan harapan besar bagi perseroan sebagai momentum untuk tumbuh menjadi industri kecil menengah yang lebih baik.
"Ini adalah momentum yang sangat baik untuk kami tumbuh terutama dalam peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran yang kami targetkan sampai ke pasar internasional," ujarnya.
Sinai Jaya Utama saat ini sedang mengurus sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) sebagai upaya penguatan legalitas dan kualitas produk untuk menembus pasar internasional.
Adapun tujuan dari kolaborasi dengan lembaga riset adalah membuat rancangan alat pengering yang efisien dan efektif dalam rangka optimalisasi peningkatan produksi.