Hari Kartini momen tingkatkan semangat perjuangkan kesetaraan gender

id Gubernur Sulteng,Rusdy Mastura,Peringatan Hari Kartini,Kesetaraan gender

Hari Kartini momen tingkatkan semangat perjuangkan kesetaraan gender

Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Novalina membacakan sambutan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura di Palu, Senin.  (ANTARA/HO-Lisna)

Palu (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Novalina mengatakan Peringatan Hari Kartini ke 144 tahun 2023 merupakan momentum untuk meningkatkan semangat untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan kemajuan perempuan secara umum. 
 


"Saya berharap peringatan Hari Kartini ke-144 tahun 2023 dengan tema 'Perempuan berdaya tangguh dan inspiratif dalam membangun ketahanan keluarga' dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan," kata Novalia saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di Palu, Senin. 


 


Ia mengatakan, momentum peringatan Hari Kartini menjadi pengingat bagi seluruh pihak agar terus berupaya memperjuangkan untuk menekan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak atau ketimpangan relasi laki-laki dan perempuan. 


 


Menurut dia, peringatan Hari Kartini juga untuk meningkatkan semangat emansipasi seluruh komponen bangsa dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang pembangunan yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan. 


 


Dia meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan yang diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan. 


 


Ia mengatakan, apabila perempuan diberi peluang dan kesempatan, mereka akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. 


 


Hal tersebut telah dibuktikan, kata dia, saat ini perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menjadi motor penggerak dan perubahan. 


 


Meski demikian, kata dia, kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi serta kesejahteraan masih rendah. 


 


Maka dari itu, dia mengatakan, ketimpangan antara perempuan dan perlindungan anak, melalui tugas fungsinya telah diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia melalui lima agenda prioritas pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. 


 


"Lima hal tersebut, yakni peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dalam pendidikan dan pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak," katanya. 


 


Dia turut mengajak seluruh perempuan untuk meningkatkan peranan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.