UIN Datokarama Palu tingkatkan profesionalitas 224 guru
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, meningkatkan profesionalitas 224 guru yang berasal dari satu kabupaten di Sulteng dan 12 provinsi di Indonesia.
"Pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru dilakukan melalui program nasional Pendidikan Profesi Guru (PPG)," kata Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama Palu Askar di Sigi, Jumat.
Berdasarkan data FTIK UIN Datokarama Palu, jumlah guru yang mengikuti PPG 224 orang terdiri atas 24 guru dibiayai APBD Kabupaten Morowali Utara dan 200 guru dibiayai APBN.
Sebanyak 200 guru dibiayai APBN berasal dari Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Data FTIK menyebutkan 24 guru yang dibiayai APBD dalam program PPG sebagai guru kelas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), sedangkan 200 guru yang dibiayai APBN terdiri atas guru PAI 100 orang dan guru madrasah 100 orang.
Sebanyak 224 guru dalam program PPG tersebut tercatat dalam kegiatan untuk gelombang I Tahun 2023. Mereka mengikuti kegiatan pembinaan dalam Program PPG di UIN Datokarama sejak Mei 2023 dan akan berakhir pada September 2023.
Dalam pembinaan dan peningkatan profesionalitas guru, FTIK UIN Datokarama melibatkan 59 dosen dan 32 guru pamong.
Askar mengemukakan guru profesional harus memiliki empat standar kompetensi, meliputi kompetensi profesionalitas, pedagogik, personal, dan sosial.
Ia mengatakan pembinaan profesionalitas guru dalam Program PPG fokus empat kompetensi tersebut.
Menurut dia, pembinaan dan peningkatan kompetensi serta profesionalitas guru penting dilakukan, seiring dengan kemajuan perkembangan zaman yang ditandai dengan kehadiran teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital.
Dalam konteks perkembangan tersebut, ujar dia, guru menghadapi berbagai dinamika dan tantangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka.
"Sehingga peningkatan kompetensi dilakukan agar guru terus melakukan pembaharuan-pembaharuan pengembangan ilmu, pengetahuan, pengajaran, yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan," ungkapnya.
"Pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru dilakukan melalui program nasional Pendidikan Profesi Guru (PPG)," kata Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama Palu Askar di Sigi, Jumat.
Berdasarkan data FTIK UIN Datokarama Palu, jumlah guru yang mengikuti PPG 224 orang terdiri atas 24 guru dibiayai APBD Kabupaten Morowali Utara dan 200 guru dibiayai APBN.
Sebanyak 200 guru dibiayai APBN berasal dari Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Data FTIK menyebutkan 24 guru yang dibiayai APBD dalam program PPG sebagai guru kelas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), sedangkan 200 guru yang dibiayai APBN terdiri atas guru PAI 100 orang dan guru madrasah 100 orang.
Sebanyak 224 guru dalam program PPG tersebut tercatat dalam kegiatan untuk gelombang I Tahun 2023. Mereka mengikuti kegiatan pembinaan dalam Program PPG di UIN Datokarama sejak Mei 2023 dan akan berakhir pada September 2023.
Dalam pembinaan dan peningkatan profesionalitas guru, FTIK UIN Datokarama melibatkan 59 dosen dan 32 guru pamong.
Askar mengemukakan guru profesional harus memiliki empat standar kompetensi, meliputi kompetensi profesionalitas, pedagogik, personal, dan sosial.
Ia mengatakan pembinaan profesionalitas guru dalam Program PPG fokus empat kompetensi tersebut.
Menurut dia, pembinaan dan peningkatan kompetensi serta profesionalitas guru penting dilakukan, seiring dengan kemajuan perkembangan zaman yang ditandai dengan kehadiran teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital.
Dalam konteks perkembangan tersebut, ujar dia, guru menghadapi berbagai dinamika dan tantangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka.
"Sehingga peningkatan kompetensi dilakukan agar guru terus melakukan pembaharuan-pembaharuan pengembangan ilmu, pengetahuan, pengajaran, yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan," ungkapnya.