Din Syamsuddin: Asia Tenggara episentrum peradaban Islam

id Din Syamsuddin, Muhammadiyah,Ikatan Muslimin Malaysia, episentrum peradaban Islam

Din Syamsuddin: Asia Tenggara episentrum peradaban Islam

Din Syamsuddin saat menjadi pembicara dalam agenda Wacana Kesatuan Umat Islam Serantau yang diselenggarakan oleh Ikatan Muslimin Malaysia (Isma), di Kuala Lumpur, Sabtu (30/9/2023). (ANTARA/HO-Din Syamsuddin)

Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengemukakan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia dapat menjadi episentrum kebangkitan dan kemajuan peradaban Islam masa depan.

"Indonesia dan Malaysia memiliki infrastruktur kemajuan, terutama ilmu pengetahuan dan teknologi," kata 
Din Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

 Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta itu dalam agenda Wacana Kesatuan Umat Islam Serantau yang diselenggarakan oleh Ikatan Muslimin Malaysia (Isma), di Kuala Lumpur, Sabtu (30/9).

Pertemuan yang berlangsung di Dewan Fakulti Perubatan Universiti Malaya itu dihadiri sekitar 100 tokoh dari berbagai negara, yaitu Vietnam, Kamboja, Thailand, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia.



Dari Indonesia, selain Din Syamsuddin, juga hadir Ketua Umum PP Wahdah Islamiyah Dr Zaitun Rasmin dan Ketua Umum PP Hidayatullah Dr Nashirul Haqq.

Menurut Din, pendidikan Islam, baik strata dasar-menengah, maupun strata tinggi di Indonesia dan Malaysia cukup berkembang, dan memiliki banyak pakar dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Walaupun demikian, kualitas dan peringkat universitas-universitas yang ada masih perlu ditingkatkan menjadi universitas berkelas dunia," katanya.

Selain itu, menurut Din Syamsuddin, pemeluk Islam di Asia Tenggara sangat banyak dengan watak atau ciri utama ke-Islam-an mereka yang bersifat tengahan (wasathy).

Hal ini merupakan modal bagi pengendalian peradaban yang menuntut orientasi jalan tengah, kata Din menambahkan.

Hanya saja, lanjut Din Syamsuddin, umat Islam di Asia Tenggara perlu mengalami transformasi dari orientasi ritual ke orientasi etikal.

Hal yang terakhir dibahas oleh Ketua Poros Dunia Wasatiyyat Islam (World Fulcrum of Wasatiyyat Islam) itu, umat Islam perlu menampilkan paradigma etik untuk kemajuan dan keunggulan.

Selesai menjadi pembicara di Universiti Malaya, Din Syamsuddin berkesempatan diterima Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim di kediaman resmi Perdana Menteri di Seri Perdana, Putra Jaya.

Dalam pertemuan singkat bersama sejumlah akademisi Malaysia, kedua tokoh itu sempat menyinggung wacana kebangkitan Dunia Islam dan potensi Anwar Ibrahim sebagai tokoh penggerak kebangkitan dunia Islam.