Garuda Indonesia Raih "The Best International Airline"

id garuda

   Garuda Indonesia Raih "The Best International Airline"

Jakarta - Maskapai penerbangan milik BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), kembali ditetapkan sebagai "The Best International Airline" untuk Juli 2012.

Juru bicara PT Garuda Pujobroto, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, mengungkapkan penetapan perseroan ini didasarkan pada hasil riset yang dilakukan oleh Roy Morgan mulai Agustus 2011 hingga Juli 2012 terhadap 4.530 responden yang diminta memberikan penilaian terhadap produk dan layanan perusahaan penerbangan dunia.

"Dalam pelaksanaan survei ini, Garuda meraih nilai tertinggi yaitu 90 persen, bersama dengan Singapore Airlines, melebihi perusahaan penerbangan dunia lain di antaranya Air New Zealand, Emirates, dan Thai Airways," katanya.

Roy Morgan merupakan sebuah lembaga riset internasional independen berkedudukan di Australia yang telah beroperasi selama 70 tahun.

Sebelumnya, pada Juli 2012 lalu bertempat di Farnborough Airshow, London, Garuda juga telah ditetapkan sebagai "The World's Best Regional Airline" dan "The Best Regional Airline in Asia" oleh Skytrax, sebuah lembaga pemeringkat penerbangan independen yang berkedudukan di London.

Terkait kinerja sepanjang tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) senilai 400 juta dolar AS atau sekitar Rp3,63 triliun.

Belanja modal ini diperoleh dari kombinasi kas internal sebesar 60-70 persen dan sisanya berasal dari kas eksternal.

Dana belanja modal ini akan digunakan lebih banyak untuk pengembangan armada, selain itu juga untuk pengembalian pembayaran "pre-delivery payment" (PDB) dan "security deposit" pesawat yang disewa.

Pada tahun ini, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham (GIAA) ini berencana melakukan penambahan pesawat sebanyak 21 unit, antara lain untuk penambahan pesawat Garuda sebanyak 11 unit dan untuk unit usaha Citilink sebanyak 10 unit.

Analis eTrading Securities Grady Wijaya dalam risetnya mengatakan melalui penerapan program "Quantum Leap" untuk pengembangan perseroan hingga 2015 serta berbagai efisisensi akan memberikan peningkatan kinerja bagi GIAA.

"Di sisi lain, bisnis perseroan tidak hanya penerbangan reguler saja, namun juga terus bersaing melalui penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) melalui anak usahanya untuk memperkuat dan mempeluas rute domestik pada 2012 ini," jelasnya. ***2*** (KR-IAT/KR-SSB)