Tim SAR lanjutkan pencarian dua korban terseret arus di Air Terjun Wera
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian dua korban remaja yang terseret arus di lokasi wisata permandian air terjun Wera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Senin (26/2).
"Pencarian hari ini kami fokuskan pada sepanjang aliran sungai Wera, tidak jauh dari ditemukan korban pertama dengan penyisiran dibantu warga sekitar dan melibatkan anjing pelacak dari Polda Sulteng," kata Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga SAR Palu Rusmadi di Sigi, Selasa.
Ia mengatakan tim SAR gabungan melibatkan Kantor SAR, Babinsa, personel Polda Sulteng, BPBD dan masyarakat setempat.
Sebelumnya, 13 orang remaja datang berwisata di air terjun Wera, Kabupaten Sigi pada Senin (26/2), saat sedang mandi tiba-tiba debit air terus meningkat karena dipicu hujan deras di bagian gunung yang mengakibatkan tiga orang hanyut dan 10 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Rusmadi menyampaikan pencarian dua korban hanyut akan dilakukan selama tujuh hari sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP). Melewati waktu tersebut, pencarian dihentikan dan tersisa memantau dengan menunggu informasi dari masyarakat setempat.
"Sesuai SOP, waktu pencarian selama tujuh hari, melebihi itu kami hanya melakukan pemantauan dan menunggu laporan dari masyarakat apabila menemukan tanda atau ciri-ciri korban," katanya.
Berdasarkan data SAR Palu, dua orang korban yang masih dalam pencarian berjenis kelamin laki-laki, yakni M (19) beralamat di Jalan Setia Budi dan N (17) yang tinggal di Jalan Basuki Rahmat, Palu.
Korban perempuan meninggal dunia berinisial M (17) telah dimakamkan pada hari ini, Selasa (27/2) dan 10 korban lainnya yang selamat sudah berada di rumahnya masing-masing.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasie) Humas Polres Sigi Iptu Nuim Hayat mengemukakan bahwa sebelumnya 13 remaja tersebut telah dilarang untuk ke lokasi air terjun oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah yang berjaga di sekitar permandian Wera.
Hal tersebut karena situasi dan kondisi curah hujan cukup tinggi di sekitar air terjun Wera.
"Tak berselang lama 10 remaja itu berteriak minta tolong sehingga tim BKSDA langsung bergegas menuju sumber suara untuk melihat kondisi dan melakukan pertolongan pertama," kata Nuim.*