Airlangga: Sekjen Cormann temui Prabowo bahas aksesi RI di OECD
Jakarta (ANTARA) - Presiden terpilih Prabowo Subianto diagendakan bertemu Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) Mathias Cormann dalam rangka membahas aksesi menuju keanggotaan penuh Indonesia dalam organisasi tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Sekjen Cormann di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.
"Sekjen Mathias Cormann juga akan bertemu dengan Presiden terpilih, Pak Menhan," katanya.
Pertemuan Sekjen Cormann dan Prabowo yang kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) itu turut melibatkan Ketua DPR RI Puan Maharani, pimpinan DPR RI, Tim Nasional Aksesi OECD, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kata Airlangga menambahkan.
Kehadiran Mathias Cormann di Indonesia juga sekaligus akan membuka workshop teknis mengenai proses aksesi OECD dengan kementerian dan lembaga terkait.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen OECD Mathias Cormann menemui Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari ini.
Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, Mohamad Oemar serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Saat ini Indonesia masuk ke dalam daftar aksesi OECD sebagai negara yang sedang berproses menjadi anggota penuh, setelah sejak 2007 Indonesia telah menjadi mitra kunci OECD bersama Brasil, India, China, dan Afrika Selatan.
Ia mengatakan permohonan Indonesia untuk menjadi negara anggota tetap OECD telah diterima melalui Ministerial Council Meeting dalam rangka memperingati 10 tahun The OECD Southeast Asia Regional Programme (SEARP) yang digelar di Paris, Prancis, pada awal Mei lalu.
Menurut Airlangga, selain agar mampu keluar dari middle income trap, bergabung dengan OECD akan membuat Indonesia memiliki reformasi ekonomi tahap kedua melalui kalibrasi dengan praktik terbaik dari negara lainnya.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Sekjen Cormann di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.
"Sekjen Mathias Cormann juga akan bertemu dengan Presiden terpilih, Pak Menhan," katanya.
Pertemuan Sekjen Cormann dan Prabowo yang kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) itu turut melibatkan Ketua DPR RI Puan Maharani, pimpinan DPR RI, Tim Nasional Aksesi OECD, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kata Airlangga menambahkan.
Kehadiran Mathias Cormann di Indonesia juga sekaligus akan membuka workshop teknis mengenai proses aksesi OECD dengan kementerian dan lembaga terkait.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen OECD Mathias Cormann menemui Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari ini.
Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, Mohamad Oemar serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Saat ini Indonesia masuk ke dalam daftar aksesi OECD sebagai negara yang sedang berproses menjadi anggota penuh, setelah sejak 2007 Indonesia telah menjadi mitra kunci OECD bersama Brasil, India, China, dan Afrika Selatan.
Ia mengatakan permohonan Indonesia untuk menjadi negara anggota tetap OECD telah diterima melalui Ministerial Council Meeting dalam rangka memperingati 10 tahun The OECD Southeast Asia Regional Programme (SEARP) yang digelar di Paris, Prancis, pada awal Mei lalu.
Menurut Airlangga, selain agar mampu keluar dari middle income trap, bergabung dengan OECD akan membuat Indonesia memiliki reformasi ekonomi tahap kedua melalui kalibrasi dengan praktik terbaik dari negara lainnya.