Kota Palu (ANTARA) -
Sebagai upaya mengenalkan Produk Karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ke Pasar yang lebih luas, Lapas Perempuan Kelas III Palu kali ini mengikuti kegiatan On Boarding UMKM yang diselenggarakan oleh Pasar Produk Karya Warga Binaanh Bank Indonesia (BI).
Turut hadir juga Koperasi Pemasaran pada Satuan Kerja dilingkungan Kemenkumham Sulteng, yaitu Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Palu, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Donggala, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Toli-Toli, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kolonodale, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Ampana serta para Pelaku Usaha Kreatif di wilayah Kota Palu.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Tengah melalui Kepala Seksi Fasilitasi Koperasi, Ramli, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya kegiatan ini bagi para pelaku usaha.
"kegiatan ini menjadi sesuatu yg sangat penting karena disini UMKM akan dilatih, untuk itu dibutuhkan keseriusan dari pelaku UMKM, harus konsisten dalam mengelola usahanya apalagi di platform digital, kita berharap kegiatan ini dapat diikuti dengan baik sehingga apa yg disampaikan bisa berkelanjutan," ujar Ramli.
Lebih lanjut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi produk lokal dan mendorong digitalisasi produk-produk Usaha agar dapat dipasarkan lebih jauh.
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan Kepala Perwakilan BI Sulteng dalam hal ini Manajer, Fadli Akbar .
"Kegiatan ini punya maksud dan tujuan mendorong dalam hal promosi kegiatan usaha kalian, tiap tahun sudah kami laksanakan sejak 2017, kami mengusahakan dapat memfasilitasi bukan dalam hal materi ssja namun praktek, sekaligus ada pendampingan kepada UMKM terpilih selama 3 bulan, mohon diikuti dengan baik agar bisa memperoleh manfaat sebesar-besarnya," ucapnya.
Menariknya pada kesempatan ini, Lapas dan Rutan yang mengikuti kegiatan membawa serta produk-produk yang diproduksi oleh warga binaannya. Hal tersebut merupakan wujud nyata partisipasi dalam mendukung Gernas BBI dan memberdayakan para Warga Binaan agar dapat berkarya dan menghasilkan produk-produk unggulan bernilai ekonomi.
Peserta dibekali dengan materi Digital Marketing yang didalamnya diajarkan mulai cara memasarkan produk lewat berbagai platform digital serta mengenal berbagai segmentasi pasar. Kedepannya peserta disajikan berbagai materi menarik lainnya seperti Kekayaan Intelektual, teknik penjualan dengan pemanfaatan teknologi informasi serta teknik membuat konten produk yang menarik.
Ditempat berbeda, Kepala Lapas Perempuan Kelas III Palu, Nur Mustafidah berharap dengan diselenggarakan kegiatan ini produk dari Warga Binaan dapat dikenal lebih luas lagi.
"Produk unggulan kami tidak lain produk dari hasil karya warga binaan, yang menjadi kesulitan kami selama ini terkait teknik marketingnya, kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini dapat menerapkan ilmu yang diberikan untuk memperluas jangkauan pasar," harap Nur.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut. “Kami sangat mendukung inisiatif Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi produk UKM. Ini sejalan dengan upaya kami dalam membina warga binaan agar mereka memiliki keterampilan dapat bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat.
“Dengan adanya kegiatan tersebut, kami berharap produk-produk hasil karya warga binaan dapat lebih dikenal dan diterima di pasar lebih luas. Ini juga merupakan bentuk kontribusi kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” pungkas Hermansyah.