Norris akui buat McLaren kecewa dengan performa di Qatar

id Lando norris,mclaren,gp qatar,gp qatar 2024,f1 2024,f1

Norris akui buat McLaren kecewa dengan performa di Qatar

Ilustrasi - Pembalap Mercedes asal Inggris George Russell memimpin rombongan diikuti oleh pembalap McLaren asal Inggris Lando Norris selama Grand Prix Formula Satu Sao Paulo, di arena pacuan kuda Jose Carlos Pace alias Interlagos, di Sao Paulo, Brasil. ANTARA/AFP/Nelson Almaeda/pri. (AFP/NELSON ALMEIDA)

Jakarta (ANTARA) - Pembalap Lando Norris merasa telah mengecewakan McLaren setelah dikenakan penalti stop/go pada Grand Prix Qatar, Minggu waktu setempat.

Hal itu membuatnya turun peringkat, setelah sebelumnya berjuang untuk memimpin barisan, malah menjadi tertinggal jauh di belakang pada balapan utama yang digelar di Sirkuit Lusail tersebut.

“Tim melakukan pekerjaan yang hebat tetapi saya telah mengecewakan mereka,” kata Norris, dikutip dari laman resmi Formula 1, Senin.

Balapan tersebut dimulai dengan solid oleh Norris, yang berhasil mengungguli George Russell (Mercedes) di awal balapan dan bersaing ketat dengan Max Verstappen (Red Bull) untuk P1.

Namun, hasil yang diharapkannya untuk naik podium sirna ketika pembalap Inggris itu menerima penalti stop/go 10 detik karena gagal memperlambat laju saat bendera kuning dikibarkan dua kali beberapa saat sebelumnya.

Ia segera melakukan servis dan turun ke barisan belakang, sebelum akhirnya bangkit dan melewati garis finis di posisi ke-10.

“Sejujurnya saya tidak tahu apa kesalahan saya saat ini. Rupanya saya tidak memperlambat laju saat lampu kuning menyala. Saya bukan orang bodoh, jika saya tahu ada lampu kuning, saya akan memperlambat laju,” ungkap Norris.

“Saya tidak tahu apakah saya tidak menyadarinya atau hanya bodoh. Namun, ya, aturannya adalah jika Anda tidak memperlambat laju saat lampu kuning menyala, itu hukumannya, jadi itu hukuman yang laik,” ujarnya menambahkan.

Meskipun mengalami kemunduran ini, Norris menyatakan bahwa tingkat optimismenya mengenai apakah tim asal Woking itu dapat menahan Ferrari dan mengklaim gelar juara konstruktor musik ini.

“Tim memberi saya mobil yang hebat, jadi saya berterima kasih kepada tim. Namun, saya kecewa karena saya tidak bisa melakukan pekerjaan yang baik dan tidak memberi mereka poin yang pantas mereka dapatkan,“ kata pembalap berusia 25 tahun itu.