Salakan, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) terus berupaya mempercepat realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun 2024 guna menunjang peningkatan ekonomi daerah.
"Investasi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah yang tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tengah Novalina dalam kunjungan kerja di Kabupaten Banggai Kepulauan, Rabu.
Ia mengemukakan investasi dapat membuka lapangan kerja baru, oleh sebab itu pemerintah daerah (pemda) berupaya menarik minat investor untuk menanamkan modal di daerah ini supaya terjadi pertumbuhan ekonomi diberbagai sektor, sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dalam konteks peningkatan ekonomi maka PMDN menjadi salah satu fokus utama, karena potensi yang dimiliki oleh para pelaku usaha domestik cukup besar dan strategis bagi pembangunan daerah.
"Perlu kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan investasi daerah," ujarnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Sulteng berada di peringkat empat realisasi investasi nasional pada triwulan II tahun 2024 dengan nilai sebesar Rp59,8 triliun.
Peringkat pertama Provinsi Jawa Barat dengan nilai investasi Rp128,3 triliun, kemudian disusul DKI Jakarta Rp120,4 triliun, Jawa Timur Rp71,7 triliun.
"Presentasi pertumbuhan ekonomi Sulteng semester I tahun 2024 berada di angka 6,86 persen. PMDN berkontribusi dalam pengembangan sektor-sektor unggulan yang dimiliki oleh suatu daerah seperti pertanian, perikanan dan kelautan, industri kreatif dan pariwisata," ucapnya.
Ia berharap upaya percepatan realisasi PMDN dapat dimanfaatkan investor atau pelaku usaha domestik untuk mengembangkan produk supaya mampu menarik minat konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Realisasi investasi merupakan kunci memacu pertumbuhan ekonomi dan hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Penanaman Modal, setiap OPD memiliki peran penting dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif," tutur Novalina.