Pemerintah perkuat UMKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi

id Helvi Moraza,Wamen UMKM,Peknas Sulteng,Pertumbuhan Ekonomi,Kementerian UMKM

Pemerintah perkuat UMKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi

Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Kabupaten/Kota, serta Anak Cabang Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional (PEKNAS) se-Sulawesi Tengah periode 2025-2030, di Sriti Convetion Hall, Kota Palu, Kamis (16/1/2024) (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Palu (ANTARA) - Pemerintah terus memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai prioritas nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“UMKM sebagai pejuang yang mampu membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat,” kata Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza di Palu, Kamis.

Dia menjelaskan kebijakan berbasis kearifan lokal, menjadi langkah strategis dalam memajukan sektor UMKM. Lanjut dia, seiring dengan upaya memajukan ekonomi daerah, pemerintah menegaskan pentingnya hilirisasi industri yang melibatkan UMKM. Keberadaan sektor ini tidak hanya relevan di industri besar, tetapi juga dalam penguatan rantai pasok dan penciptaan produk bernilai tambah.

“Selain itu, program ketahanan pangan, energi, serta perumahan rakyat diharapkan dapat menjadi peluang besar bagi UMKM untuk berkontribusi,” ungkapnya.

Wamen UMKM tiba di Palu dalam rangkaian kegiatan pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Kabupaten/Kota, serta Anak Cabang Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional (Peknas) se-Sulawesi Tengah periode 2025-2030, di Sriti Convetion Hall, Kota Palu.

Selain itu, pengentasan kemiskinan menjadi misi utama UMKM. Dengan melibatkan masyarakat dalam usaha mandiri, UMKM mampu mengubah pola pikir dari ketergantungan menjadi kemandirian ekonomi. Pada tahun 2024, tercatat jumlah penduduk miskin mencapai 25,22 juta orang.

“Program seperti pelatihan berbasis digitalisasi, perluasan akses pasar, dan pembiayaan menjadi fokus utama dalam mendukung pertumbuhan UMKM,” jelasnya.

Kata Helvi, pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk menjaring talenta muda wirausaha. Salah satu inisiatifnya adalah membentuk Badan Usaha Milik Kampus (BUMK). Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta, diharapkan lahir wirausahawan muda yang mampu bersaing di pasar global.

“Program Rumah Produksi Bersama (LPB) yang diinisiasi oleh Kementerian UMKM juga menjadi langkah strategis. Sebanyak 16 titik lokasi LPB tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung 12 komoditas unggulan,” katanya.