Kadis Pendidikan Sigi diduga lecehkan profesi Jurnalis

id Sigi,Sulteng,Pemkab Sigi,Kadis Pendidikan,Profesi Jurnalis

Kadis Pendidikan Sigi diduga lecehkan profesi Jurnalis

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi Anwar (dua dari kiri) saat menghadiri kegiatan Verifikasi lapangan hybrid Kabupaten Layak Anak bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Kabupaten Sigi, Senin (2/6/2025). (Antara/HO-Pemkab Sigi)

'Ini baru asli, yang tadi semua itu abal-abal

Sigi (ANTARA) - Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi Anwar, diduga melecehkan profesi Jurnalis dalam kegiatan verifikasi lapangan hybrid Kabupaten Layak Anak, bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Senin..

Pernyataan Anwar terjadi saat sesi foto bersama yang dinilai merendahkan kerja jurnalistik para jurnalis yang hadir di lokasi tersebut.

Pasalnya, kejadian itu bermula saat sesi foto dokumentasi bersama antara Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) serta peserta forum itu.

Saat itu fotografer Humas Pemkab Sigi datang terlambat, sehingga pengambilan gambar lebih dahulu dilakukan oleh sejumlah jurnalis yang hadir untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut.

Namun, ketika fotografer resmi dari Humas tiba, Kadis Pendidikan Kabupaten Sigi Anwar melontarkan pernyataan 'Ini baru asli, yang tadi semua itu abal-abal' dengan nada bercanda, yang sontak disambut tawa beberapa peserta forum.

Pernyataan tersebut langsung memicu kekecewaan dari kalangan jurnalis yang tengah menjalankan tugas jurnalistik.

Jurnalis dari Koran Sulteng Raya Fery menyatakan bahwa ucapan tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap profesi jurnalis.

“Kami bukan hanya sekadar mengambil gambar, tapi turut serta mendokumentasikan dan menyebarkan informasi untuk kepentingan publik. Kalau hasil kerja kami disebut abal-abal, itu sama saja merendahkan profesi kami,” katanya menegaskan.

Pewarta :
Editor : Fauzi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.