DMI ajak jadikan Idul Adha momen perkuat keikhlasan hadapi tantangan

id DMI, Dewan Masjid Indonesia, Idul Adha, Makna Idul Adha,hari raya kurban,lebaran kurban,makna berkurban

DMI ajak jadikan Idul Adha momen perkuat keikhlasan hadapi tantangan

Bendahara Umum DMI Pusat Serian Wijatno. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

Jakarta (ANTARA) - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat mengajak segenap umat Islam menjadikan perayaan Idul Adha sebagai momentum memperkuat keimanan dan keikhlasan dalam menghadapi beragam tantangan kehidupan, terutama pada era modern yang sarat ujian.

"Dalam makna berkurban pada Idul Adha itu, selain berkorban dan berbagi kepada sesama, juga ada penguatan iman dan peningkatan keikhlasan. Dengan makna dan semangat Idul Adha itulah kita bisa menghadapi tantangan," kata Bendahara Umum DMI Pusat Serian Wijatno di Jakarta, Kamis.

Saat ini, menurut Serian, tantangan kehidupan umat Islam menjadi semakin kompleks. Ia mencontohkan era teknologi yang serba cepat seperti sekarang, meskipun dapat menjadi sarana penguatan iman, namun juga berpotensi menjauhkan manusia dari nilai-nilai spiritual jika tidak digunakan dengan bijak.

Era kehidupan modern, kata dia, seringkali menjauhkan manusia dari nilai-nilai spiritual dan membuat manusia lebih berfokus pada keinginan duniawi daripada memperkuat iman dan keikhlasan.

"Teknologi yang ada sekarang dapat menjadi sarana untuk memperkuat iman, tapi juga bisa menjadi penghalang jika tidak digunakan dengan bijak. Inilah tantangan yang tak kalah berat," ucap dia.

Berikutnya ia juga menyoroti kondisi ekonomi Indonesia. Serian mengingatkan agar kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai sebagian pihak belum stabil dan menurun tidak dijadikan alasan untuk enggan berkurban.

“Jika ada rezeki, harusnya memang berkurban, tapi jika belum dikaruniai rezeki untuk berkurban tidak apa-apa karena Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, melainkan juga tentang meningkatkan kesadaran untuk berkorban demi kebaikan dan keridhaan Allah SWT," pesan Serian.

Lalu ia menyampaikan pula bahwa umat Islam perlu meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam kehidupan sehari-hari, yang bukan hanya berkenaan dengan menyembelih hewan, melainkan juga mengorbankan waktu, tenaga, harta, dan ego demi keluarga, masyarakat, serta agama.

Secara garis besar, menurut dia, umat Islam perlu meningkatkan kepedulian sosial dan hubungan persaudaraan sesama Muslim dan dengan saudara sebangsa serta setanah air.

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.