Sigi gandeng Bapanas tingkatkan daya beli warga melalui GPM

id Gerakan pangan murah,GPM,Kabupaten Sigi ,HUT Sigi,Bapanas,Kalukubula ,Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Sigi gandeng Bapanas tingkatkan daya beli warga melalui GPM

Masyarakat di Kabupaten Sigi saat berbelanja beras pada kegiatan gerakan pangan murah di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru dalam rangka memeriahkan HUT Sigi ke-17, Selasa (24/6/2025). ANTARA/Moh Salam

Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat menggandeng Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat di daerah itu melalui kegiatan gerakan pangan murah (GPM).

"Saat ini daya beli masyarakat sedikit mengalami penurunan yang ditandai dengan adanya inflasi di wilayah Sulawesi Tengah, walaupun angka inflasi secara regional masih sesuai dengan target nasional," kata Ketua Tim Pokja Stabilisasi Pasokan Pangan Badan Pangan Nasional Yudhi Harsatriadi Sandyatma saat membuka gerakan pangan murah di Desa Kalukubula, Sigi, Selasa.

Ia mengemukakan, melalui gerakan pangan murah tersebut masyarakat dapat memperoleh harga pangan yang terjangkau.

"GPM kali ini bertujuan untuk memberikan keterjangkauan harga pangan yang berkualitas dan lebih murah dari harga pasar," ucapnya.

Ia melibatkan sejumlah produsen dan distributor melalui mekanisme memangkas rantai pasokan sehingga harga pangan mendekati harga eceran tertinggi bahkan lebih murah.

"Kami berharap semua pelaku pangan di Kabupaten Sigi khususnya tidak melakukan penjualan bahan pangan yang meresahkan masyarakat serta harga pangan ini stabil sehingga masyarakat tidak panik dan memiliki acuan harga dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari," sebutnya.

Menurut dia, Bapanas untuk tahun 2025 sudah menitipkan dana dekonsentrasi di 38 provinsi termasuk di Sulawesi Tengah.

"Untuk intervensi anggaran pada Bapanas seperti gerakan pangan murah sudah dititipkan dana dekonsentrasi di 38 provinsi sesuai dengan kinerja tahun 2024 dan intervensi yang dilakukan Bapanas dalam GPM hanya untuk operasional kegiatan," katanya.

Yudhi menyebutkan, Bapanas sendiri mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk fasilitasi distribusi pangan.

"Dana dekonsentrasi kami alokasikan di Sulteng untuk sembilan kali kegiatan GPM dengan nominal Rp15 juta per kegiatan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi Akib Ponulele menjelaskan, gerakan pangan murah ini untuk melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di Kabupaten Sigi.

"Jadi gerakan pangan murah ini juga dalam rangka memeriahkan HUT ke-17 Kabupaten Sigi yang jatuh pada 24 Juli setiap tahunnya," ucap Akib.

Sebanyak tujuh komoditas dijual pada GPM tersebut seperti Beras lokal 500 karung sebanyak 2,5 ton, Minyakita 1.500 liter, telur 300 rak, gula pasir 1.500 kilogram, bawang merah 160 kilogram, bawang putih 100 kilogram dan Terigu 200 kilogram.

Untuk masing-masing harga pangan itu yakni Minyakita Rp12.500 per liter, Gula pasir Rp14.500 per kilogram, Bawang putih Rp30 ribu per kilogram, Bawang merah Rp38 per kilogram, Tepung terigu gatot kaca Rp7.125 per kilogram, Terigu kompas Rp8 ribu per kilogram, Telur ayam ras Rp42 ribu per rak dan Beras lokal 5 Kilogram Rp60 ribu.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.