Banggai, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sulawesi Tengah (Sulteng) Rakhmat Renaldy menyerahkan 10 sertifikat merek kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Banggai.
"Perlindungan merek adalah hak dasar pelaku usaha. Ini menjadi landasan penting untuk mencegah pembajakan, memperkuat kepercayaan pasar, dan memperluas akses ke rantai distribusi yang lebih luas,” kata Rakhmat Renaldy di Luwuk, Rabu.
Ia mengatakan penyerahan ini merupakan bentuk konkret kehadiran negara dalam mendukung UMKM dan pelaku usaha lokal agar dapat tumbuh secara legal, aman, dan berdaya saing tinggi.
Ia juga mengapresiasi Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Banggai atas peran aktifnya dalam mendampingi proses pendaftaran kekayaan intelektual masyarakat.
Ia mengatakan sertifikat tersebut merupakan hasil fasilitasi dalam upaya mendorong perlindungan hukum atas produk-produk usaha kecil dan menengah (UMKM) di daerah.
Menurut dia, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci utama dalam memperluas pemahaman dan layanan kekayaan intelektual di seluruh pelosok Sulawesi Tengah.
Adapun sertifikat merek yang diserahkan mencakup berbagai sektor usaha lokal seperti kuliner, kerajinan, pertanian olahan, hingga jasa berbasis kearifan lokal.
"Produk-produk tersebut kini memiliki perlindungan hukum resmi yang memberikan kepastian atas hak eksklusif pemakaian merek, serta membuka peluang bagi pengembangan usaha ke pasar yang lebih luas," katanya.
Untuk itu, ia mengharapkan semangat perlindungan kekayaan intelektual ini akan terus tumbuh dan mendorong transformasi ekonomi berbasis inovasi, kreativitas, dan legalitas di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.
Bupati Banggai Amirudin Tamoreka menyatakan komitmen daerah untuk menjadikan perlindungan kekayaan intelektual sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi.
“Kami akan terus mendorong para pelaku usaha untuk mendaftarkan mereknya secara resmi. Dengan perlindungan hukum, kita tidak hanya menciptakan keamanan berusaha, tetapi juga membangun citra dan daya saing Banggai sebagai daerah inovatif dan produktif,” ujarnya.