Palu (ANTARA) - Tim gabungan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk bersama aparat penegak hukum (APH) menggelar razia besar-besaran di blok hunian warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk memberantas peredaran barang terlarang dan memperketat keamanan lapas.
Razia tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Luwuk Muhammad Bahrun, yang melibatkan 59 pegawai Lapas, personel Polres Banggai, Brimob Kompi 2 Pelopor, serta Bhabinkamtibmas Polsek Luwuk.
Kepala Lapas Luwuk Muhammad Bahrun dalam keterangannya di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, mengatakan bahwa razia ini merupakan bentuk komitmen serius pihaknya dalam menciptakan lingkungan lapas yang aman dan tertib.
“Kami pastikan akan terus mengintensifkan pengawasan dan razia secara berkala sebagai upaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, aman, dan terbebas dari barang terlarang yang berpotensi mengancam ketertiban,” katanya.
Ia menjelaskan razia ini menyasar blok khusus narkoba dan blok RTH Lalong sebagai tindak lanjut instruksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan tertanggal 10 Oktober 2025.
Kegiatan ini, kata dia, juga merupakan bagian dari pelaksanaan 13 arahan akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk memperkuat keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan.
Dalam penggeledahan, petugas menemukan berbagai barang terlarang, di antaranya dua telepon genggam, empat charger, empat senjata tajam rakitan, dua wajan rakitan, paku, kaca, rantang besi, colokan rakitan, serta sejumlah alat lain yang diduga digunakan oleh warga binaan.
Menurut dia, seluruh barang bukti hasil razia telah didata dan akan dimusnahkan sebagai wujud komitmen Lapas Luwuk dalam menjaga keamanan serta ketertiban di lingkungan pemasyarakatan.
Ia menegaskan pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi keberadaan barang-barang yang dapat mengganggu keamanan dan keselamatan penghuni lapas.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulteng Bagus Kurniawan menyampaikan apresiasi atas langkah tegas yang diambil jajaran Lapas Luwuk.
“Razia ini sebagai bukti nyata sinergi antara Pemasyarakatan dan aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan lembaga pemasyarakatan,” katanya.
Menurut dia, keamanan lapas merupakan prioritas utama untuk mendukung program pembinaan dan rehabilitasi warga binaan yang efektif.
