Pemprov Sulteng dukung kerja sama pendidikan bahasa mandarin-pelatihan vokasi

id Pemprov Sulteng ,Pelatihan vokasi,Pelatihan bahasa Mandarin ,Sulawesi Tengah

Pemprov Sulteng dukung kerja sama pendidikan bahasa mandarin-pelatihan vokasi

Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido menerima kunjungan delegasi dua universitas vokasi asal Tiongkok di Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendukung rencana kerja sama pendidikan bahasa Mandarin dan pelatihan vokasi guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai kawasan industri yang tengah berkembang di daerah itu.

“Kami sangat setuju bekerja sama, terutama dalam penguatan pendidikan bahasa Mandarin. Di kawasan industri, banyak tenaga kerja yang membutuhkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa China. Karena itu kerja sama ini penting dan wajib kita dorong,” kata Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A Lamadjido dalam keterangannya di Palu, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut saat menerima audiensi delegasi dua universitas vokasi asal Tiongkok di Palu, Sulawesi Tengah.

Wagub mengatakan bahwa kemampuan bahasa Mandarin menjadi kebutuhan mendesak, terutama di kawasan industri Morowali, Morowali Utara, dan Banggai, mengingat sebagian besar peralatan dan mesin industri berasal dari Tiongkok.

Meski demikian, kata dia, Pemprov Sulteng masih menunggu terkait penjelasan mengenai model pembiayaan program. Pihaknya ingin memastikan kejelasan alokasi anggaran karena pemerintah daerah sedang melakukan efisiensi anggaran pada 2025–2026.

“Kami ingin tahu bagaimana model anggarannya. Kalau dananya dari kita, tentu akan kita sesuaikan kemampuan. Kalau para dosen atau pengajar dapat langsung datang ke Sulteng, itu lebih memungkinkan karena kami tidak mungkin mengirim banyak peserta ke China yang biayanya lebih besar,” katanya.

Pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan rapat teknis bersama perangkat daerah terkait dan pihak universitas.

Ia mengatakan, Pemprov Sulteng akan menyampaikan keputusan final setelah analisis kebutuhan dan model pembiayaan diselaraskan.

Delegasi universitas vokasi Tiongkok dipimpin oleh Specially Appointed Expert Dean dari Shandong Vocational University of Foreign Affairs (SVUFA) sekaligus Presiden pertama China-Zambia Vocational and Technical College, Liang Chimin.

Liang Chimin menyampaikan bahwa Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah, memiliki potensi besar dalam pengembangan pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan kebutuhan industri.

Ia menjelaskan, empat agenda utama kunjungan tersebut, yakni pelatihan bahasa Mandarin bersama Yayasan Cahaya Ilmu Kreatif, kolaborasi akademik dan vokasi dengan Universitas Tadulako (Untad), penguatan komunikasi dengan Pemprov Sulteng, serta pengembangan pelatihan vokasi industri termasuk peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal.

“Kami siap memberikan pelatihan keterampilan, pelatihan bahasa, dan berbagai program vokasi lainnya. Kami dapat mengirim guru langsung ke Palu untuk mengurangi biaya. Apabila bekerja sama dengan Untad maupun pemerintah daerah, kami siap menyediakan tenaga pengajar yang juga dapat melatih guru-guru SMK,” katanya.

Pihaknya membawa dua universitas vokasi, SVUFA dan Harbin Vocational and Technical University (HUST), dari total 100 institusi yang berminat bekerja sama.

Selain pelatihan jangka pendek terkait penggunaan mesin industri, pihaknya juga menawarkan kerja sama di bidang pertanian, perikanan, hingga kedokteran melalui jaringan universitas dan mitra industri mereka.



Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.