KKP targetkan potensi transaksi 8 juta dolar AS pada FIE 2025 di Paris

id Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono,Kementerian Kelautan dan Perikanan,KKP,Food Ingredients Europe,FIE

KKP targetkan potensi transaksi 8 juta dolar AS pada FIE 2025 di Paris

Stan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam ajang Food Ingredients Europe (FIE) 2025 di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Prancis, pada 2-4 Desember 2025. ANTARA/HO-KKP

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan potensi transaksi sebesar 8 juta dolar AS atau sekitar Rp132 miliar dalam gelaran Food Ingredients Europe (FIE) 2025 yang berlangsung di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Prancis, pada 2-4 Desember 2025.

Plt Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud mengatakan Indonesia menghadirkan Paviliun Indonesia Seaweed yang diikuti enam eksportir produk turunan rumput laut dalam pameran industri bahan tambahan makanan terbesar di dunia tersebut.

"Keikutsertaan Indonesia pada FIE menegaskan bahwa rumput laut Indonesia mampu bersaing secara global," kata Machmud dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan rumput laut yang dijuluki emas hijau Nusantara memiliki potensi diversifikasi produk yang luas, mulai dari karagenan, agar, hingga bahan baku untuk industri pangan, farmasi, kosmetik, dan aplikasi industri lainnya.

Machmud menyampaikan nilai ekspor rumput laut Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2025 mencapai 264,6 juta dolar AS, terdiri atas rumput laut kering 144,7 juta dolar AS, karagenan 93,3 juta dolar AS, dan agar-agar 15,6 juta dolar AS. Tiongkok menjadi negara tujuan utama dengan nilai ekspor 183,6 juta dolar AS, disusul Uni Eropa 27,3 juta dolar AS, ASEAN 9,2 juta dolar AS, Amerika Serikat 8,6 juta dolar AS, dan Jepang 6,7 juta dolar AS.

"Dengan kontribusi lebih dari 10 persen, Uni Eropa merupakan pasar terbesar kedua bagi rumput laut Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan Uni Eropa menjadi pasar terbesar untuk ekspor agar Indonesia dengan nilai 4 juta dolar AS atau 25,6 persen, serta tujuan kedua untuk produk karagenan senilai 20,3 juta dolar AS atau 21,8 persen.

Adapun Tiongkok tetap mendominasi pasar rumput laut kering dengan nilai 138,2 juta dolar AS.

Pada pameran tersebut, KKP bekerja sama dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO) untuk melaksanakan market intelligence guna memperoleh informasi mengenai tren permintaan, spesifikasi produk, perkembangan teknologi, serta preferensi konsumen Eropa terhadap produk turunan rumput laut.

Delegasi Indonesia juga mengikuti Fi Europe Partner Meeting yang membahas perkembangan regulasi ekspor serta peluang peningkatan perdagangan.

Duta Besar RI untuk Prancis Mohammad Oemar mengapresiasi partisipasi Indonesia pada FIE 2025 dan berharap penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA dapat menghilangkan hambatan tarif ekspor ke Eropa.

"Hal itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk karaginan dan agar Indonesia," kata Oemar.

Enam perusahaan yang diboyong KKP ke FIE 2025 yakni PT Surya Indoalgas, PT Hakiki Donarta, PT Agar Swallow, CV Karagen Indonesia, PT Agalindo Perdana, dan PT Rote Karaginan Nusantara.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan negara-negara Eropa menjadi salah satu pasar alternatif yang dibidik untuk meningkatkan ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia.


Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.