Jakarta (antarasulteng.com) - Tiga organisasi pendiri Partai Golkar mendesak
partai tersebut untuk segera melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa
(Munaslub) selambat-lambatnya tanggal 15 Desember 2017, dengan melihat
kondisi internal yang harus segera berbenah.
"Agar proses pergantian Ketua Umum dapat berjalan secara demokratis
dan terpilihnya Ketua Umum DPP Partai Golkar yang definitif," kata Ketua
Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia
(Depinas SOKSI), Fatahillah Ramli dalam konferensi pers di Jakarta,
Kamis.
Ormas Trikarya tersebut adalah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri
Indonesia (SOKSI), Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro)
1957 dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
Fatahillah mengatakan sikap kedua ormas trikarya itu adalah apabila
DPP Partai Golkar tidak menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa
(Munaslub), maka Trikarya akan menggalang dukungan dari seluruh kader
partai.
Dia menjelaskan galangan dukungan itu akan menyatakan mosi tidak percaya terhadap Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar.
"Ketiga, kami nilai Partai Golkar harus dipimpin kader yang bersih,
memenuhi kriteria prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela,"
ujarnya.
Hal itu menurut dia secara umum dikehendaki pemilik suara dan publik
secara umum demi mengembalikan marwah Partai Golkar dan memenangkan
Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
Ketua KOSGORO 1957, Lamhot Sinaga dalam konferensi pers tersebut
mengatakan Munaslub tersebut sebagai pelaksanaan keputusan Rapat Pleno
pada 21 November 2017 lalu di DPP Partai Golkar yang menyatakan bahwa
jika Ketua Umum Setya Novanto (Setnov) kalah dalam praperadilan maka
harus mengundurkan diri.
Namun jika Setnov tidak mau mengundurkan diri, menurut dia, maka Rapat Pleno telah memutuskan untuk melaksanakan Munaslub.
"Opini publik atas kondisi Golkar yang tercoreng akibat kasus
korupsi KTP Elektronik yang menjerat Novanto menyebabkan citra dan
elektabilitas Partai Golkar menurun sangat drastis," ujarnya.
Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan MKGR, Chairuddin Simatupang
menilai bahwa saat ini Golkar perlu mengambil langkah penyelamatan
apapun cara karena menyelamatkan partai tersebut sama dengan
menyelamatkan Indonesia.
Selain itu dia menilai saat ini Golkar perlu melakukan rekonsolidasi ideologi yang sudah mulai ditinggalkan partai tersebut.
"Golkar sudah mulai melupakan bahwa kekuatan partai adalah
konsolidasi ideologi. Dasar perjuangan Golkar harus dibangkitkan lagi,"
ujarnya. (skd)
Berita Terkait
Golkar Sulteng instruksi menangkan Beramal dan Juara Baru di Morut
Kamis, 14 November 2024 5:31 Wib
DPD Golkar Sulteng Rayakan HUT Ke-60 tahun dengan Hadiah 10 Paket Umroh
Rabu, 13 November 2024 15:05 Wib
Golkar: Kebijakan perlengkapan sekolah gratis Ahmad Ali-AKA bentuk dukungan program makan gratis Prabowo
Rabu, 16 Oktober 2024 17:59 Wib
Golkar segera cari pengganti bakal cawagub Aceh yang meninggal dunia
Selasa, 10 September 2024 13:20 Wib
Airin tegaskan dirinya masih jadi kader Golkar
Senin, 26 Agustus 2024 9:28 Wib
Khofifah-Emil terima B1 KWK Partai Golkar
Senin, 26 Agustus 2024 9:27 Wib
Pengajian Al Hidayah Golkar akan sosialisasikan program makan bergizi
Jumat, 23 Agustus 2024 9:41 Wib
"Pohon beringin" bergoyang di tengah isu "reshuffle" kabinet
Rabu, 14 Agustus 2024 9:50 Wib