Bupati ajak masyarakat dukung program Sigi hijau

id irwan

Bupati ajak masyarakat dukung program Sigi hijau

Bupati Sigi, Irwan Lapata (foto atara/Anas Masa)

Program ini tentu membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama masyarakat
Sigi, (Antaranews Sulteng) - Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata mengajak masyarakt untuk mendukung "Sigi Hijau" yang merupakan program prioritas Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

"Program ini tentu membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama masyarakat," katanya di Sigi, Selasa, terkait upaya pemkab mewujudkan program `Sigi Hijau` yang dicanangkan sejak dua tahun ini.

Bupati Irwan mengatakan hingga saat ini kerusakan hutan dan daerah aliran sungai (DAS) masih terjadi sehingga perlu mendapat perhatian sebab hal itu mengancam kehidupan manusia dan satwa di dalamnya.

Seperti bencana banjir dan tanah longsor yang dapat merugikan semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, sebab akan menimbulkan banyak kerugiatan material dan juga mengancam keselamatan manusia dan juga mahluk lainnya.

Belum lagi masih terlihat lahan-lahan tandus yang perlu dihijaukan dengan menanam berbagai jenis pepohonan dan tanaman-tanaman produktif yang bisa menompang ekonomi masyarakat di Kabupaten Sigi.

Menurut dia, jika alam dan hutan bisa terjaga dengan baik, dipastikan memberikan banyak keuntungan bagi pemerintah dan masyarakat.

Karena itu, Bupati Irwan terus mengajak kepada seluruh masyarakat di daerahnya untuk proaktif ikut mendukung program Sigi Hijau yang telah dicanangkan Pemkab Sigi beberapa waktu lalu.

Apalagi, katanya, Sigi termasuk salah satu dari sejumlah daerah di Provinsi Sulteng yang rawan bencana alam seperti banjir, longsor dan gempa bumi.

Selain karena kondisi geografis dan topografinya yang banyak gunung dan sungai, juga struktur tanah yang labil, sehingga mudah terjadi banjir dan longsor ketika curah hujan di atas normal.

Masyarakat yang selama ini bermukim dipinggiran hutan dan daerah aliran sungai (DAS) selain tetap waspada juga menjaga hutan di sekitarnya agar tetap terpelihara dengan baik.

Perambahan hutan

Sementara Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Jusman mengatakan banyak desa di Kabupaten Sigi yang berbatasan langsung dengan Kawasan Taman Nasional.

Karena itu sangat rawan terjadinya gangguan seperti perambahan dan pencurian serta perburuan satwa, termasuk satwa endemik sehingga perlu mendapat perhatian dan pengawasan dari semua pihak terkait.

Dia juga meminta masyarakat di sekitar kawasan untuk tidak lagi membuka kebun dalam kawasan karena bila terbukti bisa dipidana sesuai hukum yang berlaku.

Kawasan Taman Nasional Lore Lindu telah ditetapkan UNESCO pada 1971 sebagai cagar biosfer dunia yang memiliki hamparan hutan cukup luas dan masih terbilang bagus.

Selain itu terdapat ratusan jenis satwa, termasuk 30 persen diantaranya endemik serta terdapat pula berbagai obyek wisata menarik yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegera.

Baca juga: Pemkab Sigi pacu sektor pertanian dan UMKM