Palu, (Antaranews Sulteng) - Dai kondang Ustad Abdul Somad (UAS) mengingatkan umat islam untuk tidak berselisih hingga terpecah belah, hanya karena perbedaan pendapat ulama dalam persoalan hukum.
"Jangan lagi berkelahi hanya masalah seolah remeh temeh, karena masing-masing ulama punya dasar yang sama-sama kuat, dalam menentukan suatu hukum, selama bukan berkaitan dengan persoalan akidah atau iman," jelas UAS saat mengisi tablig akbar subuh di Masjid Raya Lolu, Rabu.
Ribuan umat islam mengikuti tablig dengan tema, di masjid hati kita terpaut, telah menunggu sejak pukul 02.00 WITA dini hari.
Sementara, Selasa (25/9) malam, sekira 40 ribu warga Kota Palu memadati halaman Masjid Agung Darrusalam Palu, untuk mendengatkan tabligh akbar yang juga diisi UAS.
Da’i asal Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara juga menegaskan tidak ada hubungan kalimat tauhid “La Ilaha Illallah” dengan isu Radikalisme.
Baca juga: Ustad Somad ingatkan pentingnya shalat sebagai tiang agama
"Jangan benturkan teriakan La Ilaha Illallah dengan radikalisme. Orang yang membenturkan itu, berarti tidak paham sejarah perjuangan pahlawan bangsa kita, untuk memerdekakan Indonesia," kata UAS
Dia menjelaskan saat perjuangan memembaskan Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang, para pahlawan muslim meneriakkan kalimat tauhid tersebut saat berhadapan dengan musuh.
Tujuannya untuk menghilangkan rasa takut para pahlawan, saat di medan tempur dan membangkitkan keberanian para pejuang saat berhadapan dengan penjajah.
"Bung Tomo meneriakkan La Ilaha Illallah saat membebaskan Surabaya dari penjajahan Belanda dan Jepang. Ingat itu," tegas ustad Somad.
Pada Selasa (25/9), UAS juga menggelar tablig akbar mengusung tema “Mesjid Sebagai Pusat Pembinaan Umat” di Lokasi Eks Sail Tomini, Kayu Bura, Desa Pelawa Baru, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong.
Ustad Somad ingatkan umat Islam tidak berselisih
Ustad Abdul Somad (UAS) sedang mencium tangan ketua utama Alkhairaat Habib Sayyid Saggaf Bin Salim Aljufri. (www.sulteng.antaranews.com/UAS Official)
