PLN segera atasi krisis listrik di Morowali Utara

id Morowali Utara,demo PLN,listrik

PLN segera atasi krisis listrik di Morowali Utara

Bupati Morowali Utara Ir Aptripel Tumimomor, MT saat menerima perwakilan pengunjukrasa di kantornya di Kolonodale, Senin (12/11). Massa mengeluhkan pemadaman listrik secara bergilir yang sudah belanguang bertahun-tahun sehingga sangat menyengsaakan warga. (Antaranews Sulteng/Rudi Pamor)

PT.IMIP Morowali diminta bantuan mensuplai listrik 200 KV ke Morowali Utara untuk mengatasi pemadaman bergilir
Kolonodale (Antaranews Sulteng) - PT. PLN (Persero) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah (Suluttenggo) berjanji akan mengatasi krisis listrik yang melanda Kabupaten Morowai Utara, Sulawesi Tengah, dalam tempo sepekan ke depan.

"Tadi saya sudah kontak General Manager PT. PLN Suluttenggo dan beliau mengatakan mudah-mudahan pada 15 November 2018, pemadaman bergilir di Morowali Utara sudah teratasi," kata Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor di Kolonodale, Senin.

Usai menerima masyarakat Morowali Utara yang berdemo karena merasa disengsarakan dengan pemadaman listrik bergilir yang sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini, Aptripel mengatakan bahwa layanan PLN saat ini mengalami masalah serius karena dua PLTD mengalami kerusakan.

Kedua PLTD itu masing-masing berkapasitas 750 KV dan 400 KV, namun dua-duanya sedang dalam perbaikan yang diharapkan selesai dan masuk sistem kelistrikan setempat pada 15 November 2018.

Namun, kata Ipe, panggilan akrab Aptripel Tumimomor, dengan selesainya perbaikan kedua PLTD itu, belum cukup untuk menutupi defisit daya yang dialami PLN di Morowali Utara.

Karena itu, katanya mengutip penjelasan General Manager PT.PLN Suluttenggo Edison Sipahutar, PLN telah meminta bantuan PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIM), pengelola kawasan industri pertambangan nikel di Bahodopi, Kabupaten Morowali, untuk mensuplai listrik sebesar 20 KV ke Morowali Utara guna mengatasi pemadaman bergilir.

Baca juga: Warga Morut demo PLN, pemadaman listrik semakin menyengsarakan
Baca juga: PLN defisit daya 1,6 MW di Morowali Utara, Kolonodale dikecualikan soal pemadaman bergilir


Pada kesempatan terpisah Manager PLN Cabang Palu Abbas Saleh mengemukakan bahwa pemadaman bergilir di Morowali Utara akibat PLN mengalami defisit daya 1,6 MW karena PLTM Wawopada tidak berfungsi maksimal karena kekurangan debit air selama musim kemarau ini.

Sebelumnya, ratusan warga dari Kecamatan Lembo,Lembo Raya dan Petasia Timur menggelar ujukr asa di DPRD Morowlai Utara di Kolonodale untuk menuntut PLN segera mengatasi krisis listrik yang sudah bertahun-tahun terjadi sehingga masyarakat makin sengsara karena setiap hari da pemadaman listrik secara bergilir.

"Sudah bertahun-tahun begini, tetapi yang setahun terakhir ini sudah sangat menyengsarakan warga, pemadaman listrik sudah betul-betul `gila`," kata Yan Paulus Mbaloto, koordinator aksi dari Kecamatan lembo dan Lembo Raya yang dihubungi di Lapangan Wita Mori, Desa Beteleme, Kabupaten Morowali Utara.

Di DPRD Morowali Utara, para pendemo yang dipimpin Semi Nitoy diterima oleh Ketua DPRD setempat Syafruddin Madjid dan beberapa anggota dewan lainnya. Dari gedung DPRD, massa bergerak ke Kantor Bupati Morowali Utara dan beberapa perwakilan pengunjuk rasa diterima Bupati Aptripel Tumimomor.

Usai mendapat penjelasan dari Bupati Morowlai Utara dan General Manager PLN Suluttenggo yang dihubungi melalui telepon oleh bupati, massa kemudian kembali ke desa masing-masing.
 
Ratusan orang yang sebagian besar ibu-ibu, berdemo di Gedung DPRD Kolonodale, Senin (2/11) untuk meminta PLN segera menghentikan pemadaman listrik bergilir yang menyengsarakan warga selama beberapa tahun terakhir. (Antaranews Sulteng/Rudi Pamor)