Jokowi: persahabatan saya dan pak Prabowo tak akan terputus

id debat

Jokowi:  persahabatan saya dan pak Prabowo tak akan terputus

Capres nomor urut 01 Joko Widodo bersama istri Iriana Joko Widodo tiba di lokasi untuk mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

...percayalah, persahabatan kita, rantai persahabatan saya dan Pak Prabowo yang indah tidak akan pernah putus...

Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, meyakinkan bahwa persahabatannya dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tidak akan pernah terputus.

Jokowi yang tampil mengenakan kemeja putih lengan panjang yang digulung menyatakan hal itu sambil berdiri, sementara Prabowo yang tampil dalam setelan jas hitam dasi merah dan peci hitam, memerhatikan ucapan-ucapan itu. 

"Saya senang naik sepeda dan seringkali rantainya putus, Pak. Tapi percayalah, persahabatan kita, rantai persahabatan saya dan Pak Prabowo yang indah tidak akan pernah putus," ujar Jokowi, dalam pernyataan tertutup usai debat capres keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu.

Jokowi juga mengingatkan, debat yang memunculkan banyak perbedaan pendapat itu bukanlah hal yang terpenting di Indonesia.

"Jangan pernah lupa bahwa yang terpenting bukanlah tentang debat, melainkan tentang masa depan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, juga tentang memahami dan menyayangi rakyat, dan bagaimana mendengarkan dan mencarikan solusi bagi persoalan-persoalan negeri ini," kata Jokowi.

Debat keempat calon presiden yang digelar KPU ini mengangkat tema ideologi, pertahanan dan keamanan, pemerintahan, dan hubungan internasional.

Debat Capres Kelima atau debat terakhir akan kembali digelar di Jakarta pada Sabtu mendatang (13/4).

Baca juga: Jokowi: kerja sama negara lain untuk transfer iptek
Baca juga: Pandangan politik luar negeri antara capres Jokowi dan Prabowo
Baca juga: Jokowi: Indonesia butuh pemerintahan "Dilan"