Sulteng bebas schistosomiasis pada 2021

id demam keong,schistosomiasis

Sulteng bebas schistosomiasis pada 2021

Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat memberikan sambutan pada pembukaan sosialisasi dan advokasi pemberantasan penyakit schistosimiasis di Palu, Selasa (9/4) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi mengatakan bahwa upaya elimimnasi penyakit demam keong (schistosimiasis) akan terus digencarkan untuk mencapai target nol persen angka kesakitan pada 2021.

"Saat saya mengakhiri masa jabatan gubernur, tahun itu pula prevalensi penyakit ini sudah nol persen," katanya pada pembukaan acara sosialisasi dan advokasi pengendalian schistosomiasis di Palu, Selasa.

Ia mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan, Pemda Poso dan Pemda Sigi serta berbagai pihak yang terus aktif mengembangkan upaya-upaya eradikasi keong yang menjadi medium cacing schisto masuk ke dalam hati (liver) melalui peredaran darah itu.

Menurutnya, angka kesakitan penyakit demam keong pada manusia di Sulteng, khususnya Kabupaten Sigi dan Poso berhasil diturunkan sampai 0,36 persen pada 2018. Namun prevalensi pada binatang seperti tikus dan keong masih tinggi yakni tikus 25 persen dan keong 4,74 persen.

"Saya sudah janji pada ibu Menteri Kesehatan bahwa pada 2021, bersamaan dengan akhir kepemimpinan saya, masalah schistosomiasis ini sudah selesai," ujarnya.

Prevalensi yang kurang memuaskan ini mestinya bisa disiasati dengan jalan melibatkan masyarakat memutus mata rantai penularan dari kedua hewan itu.

Untuk tikus, gubernur mengusulkan supaya diadakan sayembara dimana setiap ekor tikus yang ditangkap warga diberi imbalan uang.

"Kita nilai tikus-tikus yang ditangkap," katanya.

Sementara untuk keong, gubernur sarankan supaya sumber-sumber air tergenang yang diduga menjadi sarang berkembang biaknya keong, dibuatkan saluran supaya airnya dapat dialirkan.

"Saya harap kita semua kosentrasi lagi untuk membasmi schistosomiasis pada binatang," pintanya.

Pemberantasan penyakit schistosimiasis merupakan salah satu prioritas pembangunan Sulteng di bawah kepemimpinan Gubernur Sulteng periode 2016 hingga 2021.

Baca juga: 14 titik sebaran fokus keong schisto di TNLL
Baca juga: Warga Lore Kota Poso minum massal obat schisto
Baca juga: Bupati Poso pelajari pemberantasan penyakit schisto di Tiongkok

 
Pejabat Perwakilan WHO (kanan), Direktur P2PTVZ Kemenkes Ikiri) Kadis Kesehatan Sulteng Renny Lamadjido (tengah pakai jilbab) saat berada di lokasi fokus keong di Napu, Selasa (3/4) (Antaranews Sulteng/Istimewa)