Harga daging di Palu sudah kembali normal

id harga, daging, palu, normal

Harga daging di Palu sudah  kembali normal

Pedagang daging sapi menunggu pembeli di Pasar Tradisional Manonda Palu, Sulawesi Tengah. Usai hari raya Idul Fitri 1440 H, harga daging sapi kembali beranjak normal. ANTARASulteng/Mohamad Hamzah

Palu (ANTARA) - Harga daging sapi maupun ayam potong di pasaran Palu, Sulawesi Tengah kini sudah kembali normal, padahal sebelumnya menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah rata-rata mengalami kenaikan cukup tajam.

Pantauan di Pasar Induk Tradisional Masomba dan Manonda di Palu, Senin, daging sapi yang sebelum hari raya naik mencapai Rp130.000/kg, kini sudah normal kembali pada kisaran Rp110.000/kg.

Begitu halnya dengan ayam potong yang mengalami kenaikan sehari menjelang Lebaran menjadi Rp65.000/ekor, kini turun menjadi Rp50.000/ekor.

Para pedagangan mengaku setiap menjelang hari raya, harga daging dipastikan naik karena permintaan meningkat dan harga di tingkat peternaik naik.

Apalagi, kata Ny Sri, seorang penjual ayam di Pasar Masomba Palu, sebagian besar daging ayam yang dijual di pasaran didatangkan dari luar yakni Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan karena stok ayam potong lokal kurang akibat masih banyak peternak belum kembali mengembangkan usaha tersebut setelah bencana alam gempabumi 7,4 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di Sulteng.

Rata-rata peternak ayam lokal terdampak bencana alam tersebut. Kandang-kandang ayam rata-rata hancur diterjang gempabumi.
Sementara untuk mengembangkan kembali usaha dimaksud butuh modal yang besar.

Dia menambahkan, khusus untuk daging sapi yang dijual pedagang di pasar-pasar tradisional di Ibu Kota Provinsi Sulteng selama ini dipasok para peternak lokal.

Konsumsi daging sapi untuk masyarakat di Kota Palu, kebanyakan dipasok dari Kabupaten Sigi, Donggala dan Banggai.

Kabupaten Banggai selama ini merupakan daerah tingkat II di Provinsi Sulteng sebagai lumbung peternakan sapi potong terbesar di daerah ini.

Bahkan, ternak sapi potong dari daerah itu selama ini juga diantarpulaukan ke Kaltim untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat di provinsi tersebut.

Data Dinas Peternakan Sulteng menyebutkan setiap tahunnya, Sulteng mengirim ternak sapi potong keluar sekitar 11.000 ekor.

Pada 2021, Gubernur Sulteng, H Longki Djanggola menargetkan pencapaian tingkat populasi ternak sapi di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini sebanyak satu juta ekor.