"Pelayanan pengurusan paspor umrah sudah dibuka sejak 19 Agustus 2019 dan langsung diserbu para pemohon," kata Pelaksana Tugas Kepala Kantor Imigrasi Palu, Sunaryo, Senin.
Sunaryo yang juga Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi (Wasdakim) itu, mengatakan minat pemohon paspor umroh cukup tinggi. Selama beberapa hari terakhir ini, masyarakat yang datang ke Kantor Imigrasi Palu, khusus untuk mengurus paspor umroh terus meningkat.
Saban hari, kata dia, sekitar 30-an orang yang mengurus paspor untuk umroh. Jumlah itu belum termasuk dengan permohonan paspor biasa atau umum.
Khusus untuk dokumen paspor haji, Sunaryo mengatakan semuanya sudah selesai tepat waktunya sehingga masyarakat dapat menunaikan ibadah haji juga sesuai dengan jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Dia mengaku cukup banyak masyarakat di Palu dan sekitarnya berniat umrah, sebab kalau menunggu jatah haji cukup lama.
Karena itu, banyak masyarakat yang memilih umrah dari pada menunggu kuota ibadah haji.
Dia juga menambahkan baik masyarakat yang menunaikan ibadah haji maupun umrah di Kota Palu dan kabupaten lainnya di Provinsi Sulteng cukup tinggi, padahal banyak yang terdampak bencana alam gempa bumi 7,4 SR yang mengguncang sejumlah wilayah seperti Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong pada 28 September 2018.
Namun, demikian, animo masyarakat untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh tetap tinggi.
Sejumlah pemohon paspor mengatakan mereka tidak mengalami kesulitan mendapatkan dokumen perjalanan yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Palu. "Yang penting semua persyaratan sudah dipenuhi, maka paspor tidak lama diterbitkan," kata Ny Fatimah,salah seorang pemohon.
Hal senada juga disampaikan Ny Nursita yang sedang mengurus paspor untuk umroh. "Tidak ada kendala dalam pengurusan paspor."*
