Menkominfo: "cloud" dapat tarik investasi asing ke Indonesia

id rudiantara, menkominfo,cloud

Menkominfo: "cloud" dapat tarik investasi asing ke Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di sela “Google Cloud Summit” di Jakarta, Kamis (5/9/2019). (ANTARA/Arindra Meodia)

Untuk menarik bisnis internasional, investasi internasional, ke Indonesia, infrastruktur yang kita sediakan, dalam konteks ICT, harus kelas internasional. Semua tahu kalau kita bicara mengenai network dan ICT, semua larinya ke cloud
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan komputasi awan atau cloud dapat menarik investasi asing ke Indonesia.

"Untuk menarik bisnis internasional, investasi internasional, ke Indonesia, infrastruktur yang kita sediakan, dalam konteks ICT, harus kelas internasional. Semua tahu kalau kita bicara mengenai network dan ICT, semua larinya ke cloud," ujar Rudiantara di sela Google Cloud Summit di Jakarta, Kamis.

Menurut Rudiantara, efisiensi menjadi alasan perusahaan, terutama startup untuk tidak lagi menggunakan data center sendiri, dan lebih memilih menggunakan cloud.

Sehingga, cloud data center dengan teknologi tercanggih dan tingkat keamanan terbaik, cloud tier 4, diperlukan di Indonesia.

Rudiantara menyebut pasokan aliran listrik yang memadai untuk data center menjadi syarat hadirnya cloud tier 4 di Indonesia. Dia mengatakan teknologi tersebut membutuhkan pasokan listrik dari dua perusahaan listrik yang berbeda.

"Di Indonesia sekarang ada PLN sama Cikarang Listrindo, saya berharap kalau kita mau menarik lagi untuk data center agar pindah ke Indonesia yang tier 4, yang world class, cara kita menyediakan listriknya juga harus diubah," kata dia.

Baca juga: Langkah Google dorong adopsi "cloud" di Indonesia

Rudiantara mengatakan kebijakan sudah semakin terbuka dengan dukungan iklim yang kompetitif seusai standar internasional.

"Google bikin data center tahun depan di sini, tapi juga network-nya harus bisa dijangkau ke mana-mana, makanya Palapa Ring ini salah satunya untuk mendukung ini," kata Rudiantara.

"Jadi, cloud-nya disediakan Google mungkin tempatnya di pulau Jawa, tapi pengguna cloud-nya bisa di Papua, di Sulawesi, di mana-mana di seluruh Indonesia," tambah dia.


Baca juga: Dari Data Center Menuju Hybrid Cloud
Baca juga: Google tingkatkan layanan Cloud di seluruh dunia
Baca juga: Cloud tidak di jamin aman