Jakarta (ANTARA) - Sejumlah musisi Indonesia seperti Ardhito Pramono, Nadin Amizah, dan grup band Barasuara mengungkapkan cara mereka masing-masing agar tetap produktif bermusik walaupun berada di tengah pandemi COVID-19.
Bagi Ardhito Pramono, dirinya sudah mulai beradaptasi sedikit demi sedikit beberapa waktu lalu sejak beberapa konser dan acara musik mulai ditunda atau dibatalkan.
"Pertama pas awal pandemi sudah bisa membaca situasi, karena konser gitu banyak di-cancel. Dengan semua resiko, gue sama teman-teman coba bikin konser online sendiri," kata Ardhito melalui siaran virtual bersama Indosat Ooredoo, Rabu.
Menurut dia, adanya konser daring, selain bisa mengobati rasa rindu penggemar dan musisi, juga dapat membantu kru yang bekerja di bidang musik dan industri kreatif lainnya.
"Kita harus bikin teman-teman kru juga semangat lagi. Harus tetap produktif dan belajar hal baru," ujar pelantun "Fine Today" itu melanjutkan.
Bagi penyanyi solo wanita Nadin Amizah, pandemi menjadi waktunya untuk berkarya dengan merilis lagu-lagu dan album baru. Pada akhir Mei lalu, Nadin meluncurkan album bertajuk "Selamat Ulang Tahun".
"Pada 28 Mei kemarin aku rilis albumku secara urgent aku rilis karena waktunya pas ulang tahunku. Walaupun pandemi, resiko tetap aku ambil. Untuk take vokal sendiri ada yang take sebelum dan pas pandemi," kata Nadin.
Sementara itu, band Barasuara melihat pandemi sebagai tantangan untuk berinovasi agar mampu mendekatkan diri dengan para Penunggang Badai, sebutan kelompok penggemarnya.
Sejumlah hal mulai dari live session hingga fan meeting melalui Zoom pun telah dijajal oleh band yang melantunkan lagu "Api dan Lentera" itu.
"Bentuk kita beradaptasi dari semula offline ke depan layar kaca semua. Kita terus berusaha dekat sama fans, beberapa kali bikin live session dan Zoom session buat para Penunggang Badai, yang semoga bisa ngobatin kangen mereka," kata sang vokalis, Iga Massardi.
Ardhito, Nadin, dan Barasuara saat ini tergabung dalam kolaborasinya bersama Indosat Ooredoo. Ketiganya membuat lagu dan kampanye bertajuk "Bangkit dan Berlari", yang video musiknya akan dirilis secara penuh pada akhir pekan ini.
Bagi Ardhito Pramono, dirinya sudah mulai beradaptasi sedikit demi sedikit beberapa waktu lalu sejak beberapa konser dan acara musik mulai ditunda atau dibatalkan.
"Pertama pas awal pandemi sudah bisa membaca situasi, karena konser gitu banyak di-cancel. Dengan semua resiko, gue sama teman-teman coba bikin konser online sendiri," kata Ardhito melalui siaran virtual bersama Indosat Ooredoo, Rabu.
Menurut dia, adanya konser daring, selain bisa mengobati rasa rindu penggemar dan musisi, juga dapat membantu kru yang bekerja di bidang musik dan industri kreatif lainnya.
"Kita harus bikin teman-teman kru juga semangat lagi. Harus tetap produktif dan belajar hal baru," ujar pelantun "Fine Today" itu melanjutkan.
Bagi penyanyi solo wanita Nadin Amizah, pandemi menjadi waktunya untuk berkarya dengan merilis lagu-lagu dan album baru. Pada akhir Mei lalu, Nadin meluncurkan album bertajuk "Selamat Ulang Tahun".
"Pada 28 Mei kemarin aku rilis albumku secara urgent aku rilis karena waktunya pas ulang tahunku. Walaupun pandemi, resiko tetap aku ambil. Untuk take vokal sendiri ada yang take sebelum dan pas pandemi," kata Nadin.
Sementara itu, band Barasuara melihat pandemi sebagai tantangan untuk berinovasi agar mampu mendekatkan diri dengan para Penunggang Badai, sebutan kelompok penggemarnya.
Sejumlah hal mulai dari live session hingga fan meeting melalui Zoom pun telah dijajal oleh band yang melantunkan lagu "Api dan Lentera" itu.
"Bentuk kita beradaptasi dari semula offline ke depan layar kaca semua. Kita terus berusaha dekat sama fans, beberapa kali bikin live session dan Zoom session buat para Penunggang Badai, yang semoga bisa ngobatin kangen mereka," kata sang vokalis, Iga Massardi.
Ardhito, Nadin, dan Barasuara saat ini tergabung dalam kolaborasinya bersama Indosat Ooredoo. Ketiganya membuat lagu dan kampanye bertajuk "Bangkit dan Berlari", yang video musiknya akan dirilis secara penuh pada akhir pekan ini.