Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya memperkuat sinergi dengan penyelenggara layanan kesehatan digital (telemedisin) dan pemangku kepentingan terkait, menyusul semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan layanan tersebut untuk berkonsultasi kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

"Perkembangan situasi pandemi COVID-19 sekarang ini juga terus mendorong kanal telemedis dan layanan konsultasi mandiri digital menjadi solusi alternatif bagi masyarakat untuk berobat," ujar Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba dalam peluncuran aplikasi layanan telemedisin yang diadakan virtual, Senin.

"Oleh karenanya Kementerian Kominfo berupaya untuk terus memperkuat sinergi dengan penyelenggara telemedis dan pemangku kepentingan terkait lainnya," sambung dia.

Penguatan sinergi dengan penyelenggara layanan telemidisin dinilai penting untuk dilakukan. Hal tersebut tidak lepas dari semakin pesatnya perkembangan digitalisasi di sektor kesehatan.

Mira mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor informatika dan komunikasi (infokom) serta jasa kesehatan menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi sepanjang 2020.

"Untuk infokom pertumbuhan tahunnya 'year on year' adalah 10,58 persen sedangkan jasa kesehatan bahkan lebih tinggi lagi yaitu 11,6 persen 'year on year'," kata Mira.

Oleh karena itu, dia menilai pengembangan ekosistem kesehatan digital di Indonesia penting dilakukan guna mendukung akses kesehatan yang merata bagi masyarakat, termasuk mempercepat proses vaksinasi nasional.

Dalam kesempatan itu, Mira turut menyampaikan sejumlah program Kominfo yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dan penguatan ekosistem pendukung telemedis nasional.

Dalam hal pembangunan infrastruktur, kata dia, Kominfo telah melakukan pemenuhan akses internet di seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunkasi dan Informasi (BAKTI).

"Penyediaan akses sebanyak 3.126 titik fasyankes yang belum terfasilitasi akses internet diselesaikan pada akhir tahun lalu. Angka ini tentunya menggenapi ketersediaan internet di 13.011 fasyankes seluruh Indonesia," ucap dia.

Adapun terkait dengan upaya penguatan ekosistem telemedis yang lebih luas, Kominfo bekerja sama dengan "Good Doctor" dan "GrabHealth" telah meluncurkan fitur teledokter dan periksa kesehatan mandiri pada aplikasi PeduliLindungi pada akhir 2020.

Pada hari ini, Kominfo berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, "Good Doctor", dan "GrabHealth" meluncurkan aplikasi "Good Doctor" yang memiliki misi menghadirkan satu dokter untuk setiap keluarga di Indonesia.

Aplikasi layanan telemidisin tersebut menawarkan kemudahan penggunaan layanan kesehatan yang beragam dan lengkap.

Layanan kesehatan yang dapat diakses dalam aplikasi "Good Doctor" ini mencakup konsultasi kesehatan secara daring dengan ribuan dokter umum dan spesialis, akses pembelian obat untuk berbagai produk kesehatan dan kebugaran yang diantar dalam waktu satu jam dari 2000 mitra apotek resmi di Indonesia.

Selain itu, pengguna aplikasi "Good Doctor" juga dapat melakukan janji medis dengan dokter serta "medical checkup" di lebih dari 1000 mitra rumah sakit dan laboratorium.

Pemegang polis asuransi dari mitra "Good Doctor" juga dapat mengakses layanan kesehatan tersebut. Tersedia pula berbagai konten mengenai layanan kesehatan, kebugaran, dan gaya hidup yang telah dikurasi oleh tim dokter dari "Good Doctor".

Mira mengatakan kolaborasi tersebut merupakan salah satu bukti nyata transformasi digital yang menyetarakan sekaligus memperkuat indonesia.

"Semoga kolaborasi ini bisa terus kita tingkatkan dan untuk segera mewujudkan Indonesia yang pulih dalam kesehatan dan bangkit perekonomiannya," kata Mira.
 

Pewarta : Fathur Rochman
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024