Palu (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Buol mendapat bantuan sapi sebanyak 1.100 ekor dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk pengembangan peternakan sapi di daerah tersebut.
"Dinas Perkebunan dan Peternakan segera mengalokasikan anggaran bantuan berupa sapi sejumlah 1.100 ekor di tahun 2022, untuk Kabupaten Buol," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Palu, Selasa.
Bantuan yang diberikan oleh Pemprov Sulteng, untuk menunjang Kabupaten Buol sebagai sentra pengembangan peternakan sapi yang dilakukan berbasis kelompok, namun dengan pendekatan teknologi.
Perihal 1.100 ekor sapi bantuan itu, disampaikan langsung oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura saat menerima kunjungan Bupati Buol Amirudin Rauf yang membahas tentang pengembangan sektor peternakan, berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sulteng, di Palu, Selasa.
Gubernur Rusdy Mastura menyetujui konsep pengembangan peternakan sapi yang disampaikan oleh Bupati Buol Amirudin Rauf, dan menjadikan Buol sebagai sentra pengembangan sapi Sulawesi Tengah.
"Saya setuju, saya akan buatkan keputusannya apakah dalam bentuk Pergub atau ditambahkan dalam poin RPJMD, bahwa Buol sebagai sentra pengembangan peternakan sapi di Sulteng," kata Gubernur Rusdy Mastura.
Gubernur Rusdy Mastura mengatakan bahwa Pemprov Sulteng akan memberikan dukungan anggaran kepada kabupaten/kota di Sulteng, masing-masing mendapat bantuan dana Rp100 miliar.
Menurut Gubernur Rusdy Mastura bantuan dana hibah senilai Rp100 miliar itu, sangat dimungkinkan untuk menopang program one man one cow (satu orang satu sapi) yang dicetus oleh Pemkab Buol, yang salah satu tujuannya menjadikan Buol sebagai penyuplai logisitk khususnya daging sapi untuk Kalimantan Timur dan kawasan Timur Indonesia.
Apalagi saat ini, Pemkab Buol dalam pengembangan dan budidaya peternakan sapi mulai menggunakan tekhnologi. Salah satu infastruktur teknologi yang telah disiapkan oleh Pemkab Buol adalah mini ranch.
"Di tempat ini, tidak hanya difungsikan untuk peternakan sapi. Namun banyak rekayasa dan inovasi teknologi yang dikembangkan di mini ranch. Sebut saja pengembangan sapi dengan metode inseminasi buatan, pengolahan biogas, pengolahan pupuk organik, dan manajemen pemeliharaan pakan ternak," ujar Bupati Buol Amirudin Rauf.
"Jadi alasan untuk menjadikan Buol sebagai sentra pengembangan peternakan sapi di Sulteng, tidak saja tentang populasi, akan tetapi juga terkait pengembangan teknologi peternakan," kata Amirudin Rauf.
Bupati Buol Amirudin Rauf, saat meninjau model pengembangan peternakan sapi di Balai Embrio Ternak (BET) Kementerian Pertanian, di Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Humas Setda Pemkab Buol)
"Dinas Perkebunan dan Peternakan segera mengalokasikan anggaran bantuan berupa sapi sejumlah 1.100 ekor di tahun 2022, untuk Kabupaten Buol," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Palu, Selasa.
Bantuan yang diberikan oleh Pemprov Sulteng, untuk menunjang Kabupaten Buol sebagai sentra pengembangan peternakan sapi yang dilakukan berbasis kelompok, namun dengan pendekatan teknologi.
Perihal 1.100 ekor sapi bantuan itu, disampaikan langsung oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura saat menerima kunjungan Bupati Buol Amirudin Rauf yang membahas tentang pengembangan sektor peternakan, berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sulteng, di Palu, Selasa.
Gubernur Rusdy Mastura menyetujui konsep pengembangan peternakan sapi yang disampaikan oleh Bupati Buol Amirudin Rauf, dan menjadikan Buol sebagai sentra pengembangan sapi Sulawesi Tengah.
"Saya setuju, saya akan buatkan keputusannya apakah dalam bentuk Pergub atau ditambahkan dalam poin RPJMD, bahwa Buol sebagai sentra pengembangan peternakan sapi di Sulteng," kata Gubernur Rusdy Mastura.
Gubernur Rusdy Mastura mengatakan bahwa Pemprov Sulteng akan memberikan dukungan anggaran kepada kabupaten/kota di Sulteng, masing-masing mendapat bantuan dana Rp100 miliar.
Menurut Gubernur Rusdy Mastura bantuan dana hibah senilai Rp100 miliar itu, sangat dimungkinkan untuk menopang program one man one cow (satu orang satu sapi) yang dicetus oleh Pemkab Buol, yang salah satu tujuannya menjadikan Buol sebagai penyuplai logisitk khususnya daging sapi untuk Kalimantan Timur dan kawasan Timur Indonesia.
Apalagi saat ini, Pemkab Buol dalam pengembangan dan budidaya peternakan sapi mulai menggunakan tekhnologi. Salah satu infastruktur teknologi yang telah disiapkan oleh Pemkab Buol adalah mini ranch.
"Di tempat ini, tidak hanya difungsikan untuk peternakan sapi. Namun banyak rekayasa dan inovasi teknologi yang dikembangkan di mini ranch. Sebut saja pengembangan sapi dengan metode inseminasi buatan, pengolahan biogas, pengolahan pupuk organik, dan manajemen pemeliharaan pakan ternak," ujar Bupati Buol Amirudin Rauf.
"Jadi alasan untuk menjadikan Buol sebagai sentra pengembangan peternakan sapi di Sulteng, tidak saja tentang populasi, akan tetapi juga terkait pengembangan teknologi peternakan," kata Amirudin Rauf.