Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, mendorong dosen khususnya dosen muda dan mahasiswa perguruan tinggi negeri tersebut agar rutin menulis buku atau karya ilmiah, dalam rangka menopang pengembangan mutu akademik.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Keuangan UIN Palu Kamaruddin di Palu, Kamis, mengatakan dosen dan mahasiswa sebagai kaum intelektual harus mencetak atau memproduksi karya ilmiah yang disesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan zaman masa kini.
"Hal ini tidak lepas dari tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, pengabdian masyarakat dan penelitian," ucapnya dalam lokakarya kepenulisan sampai penerbitan buku ber-ISBN.
Ia menilai lokakarya tentang kepenulisan sampai penerbitan buku yang memiliki kode pengidentifikasi International Standard Book Number (ISBN), penting dilakukan sebagai upaya mendorong dosen dan mahasiswa mengembangkan kompetensi penulisan karya ilmiah.
"Apalagi lokakarya ini dibarengi dengan trik jitu kepenulisan, maka akan sangat baik dan bermanfaat bagi seorang dosen dalam pengembangan kompetensi individual dan karir," katanya.
Ia mengatakan hasil-hasil riset yang dimiliki oleh dosen dan mahasiswa dapat dituangkan dalam bentuk karya ilmiah, sehingga menjadi satu bentuk literasi bagi pembaca.
"Di samping itu bisa menjadi satu referensi-referensi ilmiah bagi mahasiswa atau orang lain dalam pengembangan kajian keilmuan," ungkap dia.
Terkait hal itu, Kepala UPT Perpustakaan UIN Datokarama Palu Rifai mengatakan lokakarya kepenulisan sampai penerbitan buku ber-ISBN dilaksanakan atas kerja sama UPT Perpustakaan dengan Literasi Nusantara yang merupakan salah satu penerbit buku.
"Semoga kegiatan ini dapat memotivasi para dosen dan mahasiswa untuk menulis," kata dia.
Menulis buku, sebut dia, telah menjadi satu kebutuhan dosen khususnya para dosen yang dipersyaratkan memiliki karya ilmiah dalam kenaikan pangkat.
"Olehnya kami melaksanakan kegiatan ini, sebagai satu solusi kepada dosen dan mahasiswa dalam proses penerbitan Buku," ungkap dia.
UPT Perpustakaan UIN Datokarama menghadirkan narasumber Zulya Rachma Bahar dan Gusti Herizal yang merupakan editor pada Literasi Nusantara, dalam kegiatan lokakarya tersebut.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Keuangan UIN Palu Kamaruddin di Palu, Kamis, mengatakan dosen dan mahasiswa sebagai kaum intelektual harus mencetak atau memproduksi karya ilmiah yang disesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan zaman masa kini.
"Hal ini tidak lepas dari tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, pengabdian masyarakat dan penelitian," ucapnya dalam lokakarya kepenulisan sampai penerbitan buku ber-ISBN.
Ia menilai lokakarya tentang kepenulisan sampai penerbitan buku yang memiliki kode pengidentifikasi International Standard Book Number (ISBN), penting dilakukan sebagai upaya mendorong dosen dan mahasiswa mengembangkan kompetensi penulisan karya ilmiah.
"Apalagi lokakarya ini dibarengi dengan trik jitu kepenulisan, maka akan sangat baik dan bermanfaat bagi seorang dosen dalam pengembangan kompetensi individual dan karir," katanya.
Ia mengatakan hasil-hasil riset yang dimiliki oleh dosen dan mahasiswa dapat dituangkan dalam bentuk karya ilmiah, sehingga menjadi satu bentuk literasi bagi pembaca.
"Di samping itu bisa menjadi satu referensi-referensi ilmiah bagi mahasiswa atau orang lain dalam pengembangan kajian keilmuan," ungkap dia.
Terkait hal itu, Kepala UPT Perpustakaan UIN Datokarama Palu Rifai mengatakan lokakarya kepenulisan sampai penerbitan buku ber-ISBN dilaksanakan atas kerja sama UPT Perpustakaan dengan Literasi Nusantara yang merupakan salah satu penerbit buku.
"Semoga kegiatan ini dapat memotivasi para dosen dan mahasiswa untuk menulis," kata dia.
Menulis buku, sebut dia, telah menjadi satu kebutuhan dosen khususnya para dosen yang dipersyaratkan memiliki karya ilmiah dalam kenaikan pangkat.
"Olehnya kami melaksanakan kegiatan ini, sebagai satu solusi kepada dosen dan mahasiswa dalam proses penerbitan Buku," ungkap dia.
UPT Perpustakaan UIN Datokarama menghadirkan narasumber Zulya Rachma Bahar dan Gusti Herizal yang merupakan editor pada Literasi Nusantara, dalam kegiatan lokakarya tersebut.