Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan mengemukakan bahwa santri, pondok pesantren, dan alumni pondok pesantren merupakan satu entitas kebangsaan yang berperan memperkuat persatuan bangsa.
"Keberadaan santri dan pondok pesantren telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan," ucap Mohamad Irwan, di Sigi, Minggu, terkait momentum Hari Santri Nasional 2023.
Ia mengatakan bahwa santri dalam sejarahnya mempunyai kisah heroik dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang membuatnya pantas memperoleh penghargaan dari negara.
"Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional adalah sebagian apresiasi pemerintah terhadap jasa-jasa santri Indonesia," kata Mohamad Irwan yang juga Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sigi.
Menurut dia, seruan ulama berupa "Resolusi Jihad" yang dikobarkan pada Oktober 1945 menjadi bukti kontribusi nyata kaum santri dalam merebut kemerdekaan.
Hal ini, kata Irwan, menjadi bukti nyata bahwa pondok pesantren mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, menjunjung tinggi kemanusiaan.
Dengan demikian, kata dia, santri dan pondok pesantren menjadi perekat kemajemukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Oleh karena itu, santri menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan," katanya.
Pemkab Sigi memberikan beasiswa kepada pemuda untuk menimba ilmu di pondok pesantren yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Berdasarkan data pemerintah setempat, pada tahun 2017-2020 Dinas Pendidikan Sigi telah mengucurkan anggaran beasiswa senilai Rp578 juta lebih untuk 16 pemuda guna menimba ilmu di pondok pesantren.
Kemudian pada tahun 2021, Dinas Pendidikan Sigi mengucurkan beasiswa senilai Rp3,3 miliar untuk 294 pemuda mengenyam pendidikan dan pemondokan di pesantren.
Berikutnya tahun 2022, alokasi beasiswa dan pemondokan sebesar Rp2 miliar lebih untuk 132 pemuda di Sigi.
Foto bersama pengurus Ansor Kabupaten Sigi, Pejabat Kemenag Sigi dengan Bupati Sigi Mohamad Irwan pada peringatan Hari Santri Nasional 2023. (ANTARA/HO-Dok Prokopim Setda Pemkab Sigi)
"Keberadaan santri dan pondok pesantren telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan," ucap Mohamad Irwan, di Sigi, Minggu, terkait momentum Hari Santri Nasional 2023.
Ia mengatakan bahwa santri dalam sejarahnya mempunyai kisah heroik dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang membuatnya pantas memperoleh penghargaan dari negara.
"Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional adalah sebagian apresiasi pemerintah terhadap jasa-jasa santri Indonesia," kata Mohamad Irwan yang juga Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sigi.
Menurut dia, seruan ulama berupa "Resolusi Jihad" yang dikobarkan pada Oktober 1945 menjadi bukti kontribusi nyata kaum santri dalam merebut kemerdekaan.
Hal ini, kata Irwan, menjadi bukti nyata bahwa pondok pesantren mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, menjunjung tinggi kemanusiaan.
Dengan demikian, kata dia, santri dan pondok pesantren menjadi perekat kemajemukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Oleh karena itu, santri menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan," katanya.
Pemkab Sigi memberikan beasiswa kepada pemuda untuk menimba ilmu di pondok pesantren yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Berdasarkan data pemerintah setempat, pada tahun 2017-2020 Dinas Pendidikan Sigi telah mengucurkan anggaran beasiswa senilai Rp578 juta lebih untuk 16 pemuda guna menimba ilmu di pondok pesantren.
Kemudian pada tahun 2021, Dinas Pendidikan Sigi mengucurkan beasiswa senilai Rp3,3 miliar untuk 294 pemuda mengenyam pendidikan dan pemondokan di pesantren.
Berikutnya tahun 2022, alokasi beasiswa dan pemondokan sebesar Rp2 miliar lebih untuk 132 pemuda di Sigi.