Palu (ANTARA) -
Kepala Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah Rudi Richardo mengatakan presentasi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) bandara tersebut telah mencapai 95 persen dan tinggal menunggu verifikasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
“Harapan kami selesai akhir tahun 2023, hingga tahap akhir tidak ada kendala karena tinggal dicek secara komperhensif supaya kewajiban pelaksana proyek terpenuhi sesuai kontrak,” kata Rudy di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan, rehab-rekon fasilitas bandar udara dibagi menjadi dua item, yakni sisi udara meliputi runway atau landasan pacu, penerangan dan komponen lainnya berhubungan dengan penerbangan dan sisi darat meliputi terminal, bangunan administrasi dan fasilitas pendukung lainnya yang dikerjakan secara bersamaan.
Pengerjaan sisi udara tinggal menunggu verifikasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, sementara sisi darat sudah rampung dan tinggal mengidentifikasi bagian yang akan diselesaikan.
“Kami terus melakukan pemantauan, karena masih dalam masa pemeliharaan, kalau ada masukan dari pengguna jasa maka itu jadi catatan kami untuk diteruskan kepada pelaksana pekerja,” terangnya.
Ia mengemukakan, anggaran rehab-rekon Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri Palu senilai Rp550 miliar dengan semua pekerjaan rekonstruksi harus memenuhi standar bangunan tahan gempa.
“Penguatan struktur adalah pekerjaan besar dan sulit, karena tiang dipancang sesuai kedalaman tertentu sehingga memerlukan biaya besar,” ujarnya.
Rudi memastikan, pada pelaksanaan rehab-rekon berjalan sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati.
“Kecuali ada hal-hal yang belum dibangun, maka berbeda antara rehab-rekon dengan pekerjaan pembangunan lainnya,” tuturnya.