Diseminasi kolaborasi akhir perencanaan tangguh bencana

id Joca, pemkot iwanuma, pemkotpalu, walikotapalu, hadianto Rasyid, sulteng, tangguh bencana, rehab rekon

Diseminasi kolaborasi akhir perencanaan tangguh bencana

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (kanan) dan Wali Kota Iwanuma Jepang Junichi Sato (kiri) menandatangani perjanjian persahabatan kedua belah pihak di berbagai bidang yang berlangsung di Kota Palu, Senin (14/7/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatakan diseminasi menjadi tahapan akhir dari proyek kolaborasi perencanaan kota tangguh bencana berbasis komunitas di kawasan relokasi kolektif antara pemerintah kota setempat dan Pemerintah Kota Iwanuma, Jepang.

"Kami menaruh rasa rasa hormat dan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah maupun masyarakat Jepang, khususnya sejak terjadinya bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang melanda Kota Palu pada 28 September 2018," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat menghadiri kegiatan diseminasi perencanaan komunitas tangguh pascarekonstruksi di Palu, Senin.

Ia mengemukakan, proyek perencanaan tangguh pascarekonstruksi kerja sama Pemkot Palu dan Pemkot Iwanuma yang didukung oleh Japan Overseas Cooperative Association (JOCA) itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran sosial dalam membangun daerah yang berbasis tangguh bencana.

Bencana alam besar yang terjadi di ibu kota Sulawesi Tengah termasuk rombongan awal yang menjadi pintu masuk bagi Jepang untuk membantu pemulihan bencana.

"Mereka tidak hanya membawa bantuan berupa barang dan jasa keperluan setelah bencana, tetapi juga para pakar yang terlibat intens dalam pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi di Kota Palu," ujarnya.

Ia menjelaskan, hingga kini ketika banyak lembaga donor telah menyelesaikan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi, pihak Jepang tetap setia mendampingi Kota Palu, guna memperkuat kohesi sosial masyarakat pascabencana.

“Ini simbol dan komitmen untuk saling memperkuat maupun memperkokoh hubungan antara dua kota dari dua negara, khususnya pada bidang rehabilitasi, rekonstruksi, serta penguatan komunitas pascabencana,” ucap Hadianto.

Wali Kota menegaskan bahwa Kota Palu saat ini sedang berupaya bergerak lebih cepat menuju kota global yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Diharapkan kolaborasi ke dua belah pihak dapat menjadi momentum untuk saling berbagi pengalaman, terutama penerapan model kota tangguh bencana yang memadukan perencanaan berbasis risiko, keterlibatan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan.

“Tentu praktik terbaik ini menjadi inspirasi strategis bagi Kota Palu dan kota-kota lain yang memiliki tipikal sejarah kebencanaan yang nyaris sama,” kata dia menuturkan.

Selain itu Pemkot Palu juga menginginkan kerja sama tersebut dapat terus dikembangkan, tidak hanya dalam konteks penanggulangan bencana semata, tetapi juga dalam pengelolaan lingkungan hidup, pendidikan, pengembangan ekonomi lokal, pertukaran budaya, pariwisata, hingga teknologi.

Di akhir kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian persahabatan sister-organisasi antara Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Simpotove Tangguh Huntap 1 Tondo Kota Palu dan Dewan Masyarakat Pengembangan Komunitas Tamaura-nishi Kota Iwanuma, Jepang.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.