Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah menyalurkan uang tunai senilai Rp300 juta sebagai bantuan kemanusiaan untuk penanganan dampak bencana alam di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
"Bantuan ini sebagai bentuk empati untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Sosial Kota Palu Susik melalui keterangan tertulis diterima di Palu, Sabtu.
Ia mengemukakan Kota Palu pernah dilanda tiga bencana alam yang datang sekaligus pada 28 September 2018 yang tentunya dampak peristiwa dialami warga Palu tersebut sama seperti dialami warga Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh saat ini.
Oleh karena itu, katanya, bantuan kemanusiaan disalurkan Pemkot Palu sebagai bentuk terhadap korban banjir dan longsor yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Padang Pariaman, beberapa waktu lalu.
"Bantuan kemanusiaan dari Pemkot Palu kami antar langsung dan diterima Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis pada Jumat (5/6)," ujarnya.
Pada penyaluran bantuan bencana, Kepala Dinas Sosial Kota Palu Susik didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Palu Diah Puspita.
Ia mengatakan langkah itu sebagai bentuk komitmen Pemkot Palu mendukung upaya percepatan penanggulangan bencana, sekaligus saling menguatkan antardaerah saat terjadi bencana.
"Mungkin bantuan ini nilainya tidak seberapa, paling tidak warga yang terdampak dapat merasakan manfaatnya, terutama masa tanggap darurat tentunya kebutuhan logistik sangat mendesak," ucapnya.
Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepedulian Pemkot Palu dalam penanganan dampak banjir dan tanah longsor yang menimpa daerah setempat.
"Dukungan ini sangat berarti dalam upaya percepatan penanganan dampak bencana di daerah kami," katanya.
Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dirilis pada Sabtu (6/12), banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh dengan total korban meninggal mencapai 914 jiwa, meningkat 47 jiwa dari data sebelumnya 867 jiwa.
