BPBD Palu: Analisis biaya manfaat rehab-rekon penting didokumenkan

id BPBD Palu, pemkotpalu, Presley Tampubolon, sulteng, BNPB, kebencanaan, rehab-rekon

BPBD Palu: Analisis biaya manfaat rehab-rekon penting didokumenkan

Kepala BPBD Koya Palu Presley Tampubolon. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatakan analisis biaya manfaat atau cost benefit analysis rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) bencana penting didokumenkan guna mengetahui sejauh mana manfaat kegiatan tersebut.

"Cost benefit analysis sebagai metode untuk menilai efektivitas biaya dan manfaat dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah maupun akan dilakukan dalam konteks penanggulangan bencana," kata Kepala BPBD Kota Palu Presley Tampubolon di Palu, Kamis.

Ia mengemukakan penanggulangan bencana di Kota Palu pasca-gempa 2018 menjadi proyek percontohan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terutama hunian tetap (huntap) korban gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kelurahan Talise, sebagai salah satu lokus utama.

Oleh sebab itu, kunjungan BNPB dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia ke ibu kota Provinsi Sulteng itu penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Palu untuk penguatan pencegahan dan penanggulangan bencana pada masa mendatang.

"Kami senang Kota Palu menjadi salah satu percontohan kajian kebencanaan, ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun ketangguhan penanggulangan bencana melalui kerja sama Pemerintah Swiss melalui Swiss Development Cooperation (SDC), " ujarnya.

Ia menjelaskan melalui kegiatan itu akan menghasilkan dokumen-dokumen kajian yang memperhitungkan pembiayaan yang telah dikeluarkan untuk pemulihan bencana dan manfaat yang diperoleh.

Hasil kajian ini dapat menjadi acuan dalam menentukan kegiatan yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah.

"Kota Palu salah satu daerah rawan bencana alam. 2018 salah satu peristiwa alam yang dahsyat menimpa Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, dan sebagian Parigi Moutong, maka langkah-langkah pembangunan ke depan harus berbasis mitigasi," kata Presley.

Dia mengharapkan hasil kegiatan itu menjadi model bagi pengembangan strategi pemulihan dan mitigasi bencana yang lebih efektif dan efisien pada masa mendatang.

"Hasil kajian dilakukan BNPB tentunya dapat menjadi bahan rujukan untuk pembangunan daerah ke depan," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.