Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Universitas Tadulako (Untad) Palu melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam bidang riset dan survei daerah.
"Kemajuan suatu bangsa dan negara dimulai dari riset dan penelitian," kata Gubernur Sulteng Rusdi Mastura di Palu, Jumat.
Dia meminta akademisi membantu pemerintah daerah Sulteng untuk membangun daerah dalam bidang riset, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
"Bantu Sulteng, karena ini daerah kaya," ujarnya.
Pria yang disapa Cudi itu menyatakan siap membantu pembiayaan riset untuk pengembangan daerah. Apalagi, kata dia, Sulteng menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Ia mengatakan Pemprov Sulteng telah menyiapkan lahan sekitar 1.000-an hektare untuk lokasi penelitian dan pengembangan, khususnya komoditas pertanian dan hortikultura.
Sementara itu, Rektor Untad Palu Prof Amar mengatakan kerja sama dengan Pemprov Sulteng, bukan yang pertama kali dilakukan. Penandatanganan MoU itu hanya memperbaharui kerja sama yang sudah pernah dilakukan.
"Kami memberikan dukungan kepada program-program Sulteng yang menjadi penyangga IKN," katanya.
Untad, katanya, telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan riset dan pengembangan terhadap berbagai komoditas strategis.
"Kami berharap Pemrov Sulteng dapat menjadikan Untad sebagai universitas yang bisa diandalkan," kata Amar.
"Kemajuan suatu bangsa dan negara dimulai dari riset dan penelitian," kata Gubernur Sulteng Rusdi Mastura di Palu, Jumat.
Dia meminta akademisi membantu pemerintah daerah Sulteng untuk membangun daerah dalam bidang riset, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
"Bantu Sulteng, karena ini daerah kaya," ujarnya.
Pria yang disapa Cudi itu menyatakan siap membantu pembiayaan riset untuk pengembangan daerah. Apalagi, kata dia, Sulteng menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Ia mengatakan Pemprov Sulteng telah menyiapkan lahan sekitar 1.000-an hektare untuk lokasi penelitian dan pengembangan, khususnya komoditas pertanian dan hortikultura.
Sementara itu, Rektor Untad Palu Prof Amar mengatakan kerja sama dengan Pemprov Sulteng, bukan yang pertama kali dilakukan. Penandatanganan MoU itu hanya memperbaharui kerja sama yang sudah pernah dilakukan.
"Kami memberikan dukungan kepada program-program Sulteng yang menjadi penyangga IKN," katanya.
Untad, katanya, telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan riset dan pengembangan terhadap berbagai komoditas strategis.
"Kami berharap Pemrov Sulteng dapat menjadikan Untad sebagai universitas yang bisa diandalkan," kata Amar.