Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Morowali, Sulawesi Tengah, Iksan Baharuddin Abdul Rauf menekankan pentingnya pengawasan tenaga kerja asing (TKA) agar tidak menggeser kesempatan kerja masyarakat lokal di daerah ini.

Hal itu disampaikan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Morowali yang dihadiri oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Agus Andrianto di Kabupaten Morowali, Selasa.

“Kami melihat bahwa kehadiran tenaga kerja asing harus benar-benar memberikan manfaat bagi daerah, bukan justru mengambil alih pekerjaan sederhana seperti memotong besi atau mendorong lori,” katanya.

Menurut dia, sejumlah pekerjaan fisik sederhana seharusnya bisa dikerjakan oleh masyarakat lokal dan tidak diambilalih TKA.

Oleh karena karena itu, ia menegaskan pengawasan tenaga kerja asing perlu lebih diperketat di tengah arus investasi di wilayah Morowali.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Morowali telah menghibahkan lahan seluas 30.000 meter persegi serta menanggung biaya pembangunan tahap pertama Kantor Imigrasi Kelas I TPI Morowali sebesar Rp23,2 miliar melalui APBD 2025.

Adapun tahap kedua pembangunan direncanakan pada 2026. Gedung utama berstandar Kelas I akan berdiri di atas lahan seluas tiga hektar dengan luas bangunan 2.500 meter persegi dilengkapi rumah dinas, lapangan olahraga, kantin, serta area parkir.

Dalam rangkaian itu, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan juga menyerahkan 5.000 paket bantuan sosial yang disalurkan ke 10 desa di Morowali serta keluarga siswa sekolah luar biasa (SLB).

Selain itu, dilakukan juga penanaman 200 bibit kelapa di lahan Kanim seluas satu hektar sebagai simbol dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

Bupati menyambut baik program penanaman bibit kelapa sebagai peluang pengembangan ekonomi baru di luar sektor pertambangan yang selama ini menjadi tumpuan utama Morowali.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Sulawesi Tengah Arief Hazairin Satoto mengatakan sejak 2017 pelayanan keimigrasian di Morowali masih dilaksanakan melalui Unit Kerja Keimigrasian (UKK) di bawah Kanim Banggai.

“Dengan meningkatnya arus investasi, tenaga kerja asing, dan mobilitas masyarakat, kehadiran Kanim representatif di Morowali dinilai sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Ia mengharapkan kehadiran Kantor Imigrasi di Morowali tidak hanya meningkatkan kualitas layanan keimigrasian di Sulawesi Tengah, tetapi juga menjadi katalisator pembangunan ekonomi, sosial, dan investasi di Kabupaten Morowali dan sekitarnya.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Agus Andrianto menyebut pembangunan Kantor Imigrasi ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Sekaligus mendukung pertumbuhan investasi dan pembangunan daerah serta memperkuat pengawasan keimigrasian,” ujarnya.

Menteri juga memberikan apresiasi kepada Pemkab Morowali dan DPRD atas hibah lahan dan pembiayaan pembangunan, serta meminta agar jajaran Imigrasi memanfaatkan hibah ini dengan menghadirkan pelayanan terbaik.

 


Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025