Palu (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah mendukung program berani donor darah, yang telah dicanangkan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulteng.
“Program itu sangat luar biasa, apalagi beberapa waktu lalu, kita mendengar adanya kelangkaan stok darah,” kata Ketua DPRD Sulteng HM Arus Abdul Karim di Palu, Senin.
Lanjut dia, program itu diharapkan menjadi langkah awal memastikan komitmen berbagai pihak, dalam melaksanakan donor darah sukarela.
“Kami siap mendukung, sesuai apa yang menjadi kebutuhan pemerintah daerah dan PMI Sulteng,” katanya menegaskan.
PMI Sulteng telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan pemerintah daerah, Universitas Tadulako, perbankan, perhotelan, perusahaan swasta, asosiasi pembiayaan, hingga jajaran TNI melalui Komando Daerah Militer XXIII/Palaka Wira.
Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate mengatakan saat ini organisasinya membutuhkan dukungan tambahan kendaraan operasional, untuk pengambilan darah dari para pendonor.
“Saat ini tersedia satu unit bus dan satu unit mini bus, untuk kendaraan donor darah,” ungkapnya.
Lanjut dia, jika ada yang ingin membantu PMI Sulteng terkait tambahan kendaraan, masih dibutuhkan satu kendaraan mini bus untuk donor darah.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mempertimbangkan kenaikan dana hibah, untuk diberikan kepada organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) Sulteng.
“Kalau kegiatan Berani Donor berdampak untuk program Berani Sehat, tentu kami akan pertimbangkan,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid.
Pemprov Sulteng telah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk PMI Sulteng tahun anggaran 2025. Anggaran itu dijabarkan dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Nomor 35 tahun 2024 tentang penjabaran Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.