Tangerang, Banten (ANTARA) - Produsen mobil asal China Dongfeng Sokonindo (DFSK) mengantisipasi perkembangan mobil listrik di Indonesia dengan memboyong Glory E3, meski kendaraan bermodel sport utility vehicle (SUV) itu belum dijual di Tanah Air.

"Kami sengaja membawa DFSK Glory E3 untuk diperkenalkan kepada konsumen di Indonesia," kata Managing Director Sales Center PT Sokonindo Automobile, Franz Wang, di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, ICE BSD, Tangerang, Jumat.

Franz menjelaskan bahwa DFSK memiliki jaringan riset dan pengembangan di Silicon Valley, Amerika Serikat, sehingga tidak heran jika mereka sudah memiliki mobil listrik meski baru masuk ke pasar Indonesia pada dua tahun lalu.

Glory E3 yang tampil perdana pada Shanghai Auto Show 2018, berdimensi 4385mm x 1850mm x 1647mm (panjang x lebar x tinggi) dengan wheelbase 2655mm yang memberikan nuansa urban untuk penggunanya, terutama pada tampilan eksterior dan kaki-kaki berukuran 18 inci.

Sistem penggerak yang dipakai Glory E3 adalah motor listrik dan baterai dengan jarak tempuh mulai dari 405 kilometer berkat kapasitas baterai 52,56 kwh yang disandingkan dengan motor listrik tipe Permanent Magnet Synchronous Motor.

Glory DFSK E3 hanya memerlukan waktu 30 menit untuk mencapai 80 persen daya baterai dengan menggunakan teknologi pengisian cepat.

Meski bisa melaju jauh, DFSK tetap memperhatikan performa. Glory E3 bertenaga 163 PS dan torsi mencapai 300 Nm, yang mampu berakselerasi 0-50 km dalam waktu 3,9 detik.

Sistem kendali kendaraan menggunakan sistem operasi Lin OS 4.0, ditambah i-talk yang bisa menjalankan perintah melalui suara pengemudi.

DFSK menyatakan masih menunggu peraturan pemerintah tentang mobil ramah lingkungan, termasuk mobilitas terelektrifikasi, kemudian menyiapkan model ini untuk dipasarkan di Tanah Air.

"Mengenai harga, kami masih riset pasar. Nanti akan diumumkan lebih lanjut," ujar Franz Wang.

Baca juga: Menperin : Dua industri otomotif siap investasi Rp50 triliun
Baca juga: Pemerintah akan memberi kelonggaran untuk impor mobil listrik
Baca juga: Indonesia-China bahas rencana transfer teknologi energi
 

Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024