Luwuk, Banggai (ANTARA) -
Lapas Klas IIB Luwuk melakukan banyak program unggulan atau inovasi termasuk kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Luwuk dalam rangka pemberian kuliah bagi warga binaan dan pegawai lapas yang ingin melanjutkan studi.

Selain itu juga kerja sama dengan pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banggai, terkait pembekalan terhadap warga binaan dari sisi keagamaan.
 
"Ini adalah program yang sangat baik dan saya berharap itu bisa berjalan dengan baik. Terima kasih terobosannya pak Sutopo," kata Kepala Lapas Klas IIB Luwuk Edi Sigit Budiman di Banggai, Senin.

Pucuk pimpinan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Luwuk sendiri baru berganti dari I Wayan Widana kepada Edi Sigit Budiman, Senin pagi.

I Wayan Widana bertugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Lapas Klas IIB Luwuk sejak Desember 2019. Saat itu, pejabat lama Sutopo Barutu tengah mengikuti Pim III di Jakarta, sehingga kekosongannya diisi oleh I Wayan Widana.
 
Belum selesai diklat Pim III Sutopo, SK terbaru sudah terbit dan pimpinan Lapas Klas IIB Luwuk beralih lagi dari I Wayan Widana ke Edi Sigit Budiman, asal Jawa Tengah.
 
Sutopo sendiri pindah sebagai Kepala Lapas Klas IIB Nias, Sumatera Utara. Sementara, I Wayan Widana kembali ke Kanwil Palu.
 
"Semoga saya bisa diterima dan dapat menjalankan tugas dengan baik di Lapas Klas IIB Luwuk ini," kata Edi Sigit Budiman usai pelaksanaan sertijab.
 
Senada dengan itu, Wakil Rektor I, Muh. Gifary Sono mengungkapkan bahwa embrio kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Luwuk dan Lapas Klas IIB Luwuk sejatinya berawal dari ide mantan Kepala Lapas, Sutopo Barutu.
 
"Sebagai tahap awal, kami buka kelas Fakultas Hukum dahulu. Kami akan menyesuaikan nanti terkait fakultas lainnya," kata Gifary.
 
Ia menjelaskan perkuliahan awal akan dimulai pada bulan September 2020 nanti. Sebab, saat ini semester telah berjalan.
 
Nantinya, masing-masing fakultas akan diarahkan untuk dapat memberikan sumbangsih pengetahuan kepada warg binaan dalam Lapas Klas IIB Luwuk.
 
"Kita sama-sama berharap semoga kerjasama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak," harapnya.
 
Dari laporan pihak Lapas Klas IIB Luwuk, jumlah calon mahasiswa dari lapas sekira 20 orang. Jumlah itu terdiri dari beberapa warga binaan dan sejumlah pegawai dalam lapas.
 

Pewarta : Stepensopyan Pontoh
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024