Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Norwegia mulai mengurangi pembatasan pergerakan, atau yang disebut sebagai relaksasi lockdown secara bertahap terhitung Senin, 20 April, sejak kebijakan tersebut pertama kali diberlakukan pada 12 Maret lalu.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Norwegia merangkap Islandia, Todung Mulya Lubis mengatakan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, relaksasi akan diberlakukan dengan membuka kembali taman kanak-kanak, serta sekolah dasar tingkat 1-4 dan mencabut larangan tinggal di rumah liburan (cabin).
“Disiplin yang tinggi dan taat aturan social distancing membuat Norwegia dalam waktu relatif singkat mampu merebut kembali kontrol dari virus corona,” ujarnya dalam keterangan tertulis KBRI Oslo.
Dia menjelaskan rencana pelonggaran lockdown itu pertama kali dikatakan oleh Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg pada 7 April lalu dan dilakukan secara bertahap.
Pada 27 April mendatang, universitas, kampus dan sekolah kejuruan juga akan dibuka khusus bagi staf atau siswa yang tengah berada dalam masa tahap akhir pendidikan. Usaha yang bergerak di bidang jasa kesehatan seperti terapis fisik dan psikolog, serta usaha jasa yang melibatkan kontak individu seperti salon dan perawatan kulit, juga mulai boleh beroperasi.
“Namun semuanya tentu tetap harus memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan Norwegian Institute of Public Health (NIPH), di antaranya menjaga jarak minimal 1 meter antar pengunjung dan penyemprotan disinfektan,” kata dia.
Meski beberapa fasilitas telah atau akan segera dibuka kembali, aturan pembatasan pergerakan masih berlaku bagi mayoritas sektor publik, seperti sekolah dasar tingkat 5-10, institusi Pendidikan tingkat SMA serta perguruan tinggi.
Sektor pelayanan publik seperti kantor imigrasi, kantor polisi maupun perpustakaan umum belum ada rencana untuk dibuka, begitu pula dengan tempat-tempat umum seperti restoran, kafe, bar, kelab malam, pusat-pusat kebugaran hingga kolam renang umum.
Berdasarkan data Norwegian Institute of Public Health (NIPH) per 19 April 2020, tercatat sebanyak 7.068 orang positif COVID-19, dengan 154 orang meninggal dunia.
Sementara itu ada 1.771 kasus COVID-19 yang dilaporkan oleh Direktorat kesehatan Islandia, dengan sembilan orang meninggal dunial.
Pada Senin (20/4) sekitar 142 ribu orang telah menjalani tes COVID-19 di Norwegia. Sementara di Islandia, angka penduduk yang dites sudah lebih dari 43 ribu orang.
Data Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Oslo mencatat saat ini terdapat 1.256 orang WNI di Norwegia dan 65 orang WNI di Islandia.
“Kami bersyukur hingga saat ini belum ada laporan WNI terinfeksi virus corona di Norwegia maupun Islandia,” kata Dubes Mulya.