Poso,Sulteng (ANTARA) - Ratusan rumah warga yang bermukim di pinggir sungai di Dataran Lore Utara, Kabupaten Poso merasa terancam dari bencana banjir luapan sungai karena tidak ada tanggul pengaman di sisi kiri dan kanan sungai.
Ny Yustin, salah seorang warga Desa Watumaeta,Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Jumat membenarkan, setiap kali banjir warga di pinggiran sungai di wilayah itu merasa tidak nyaman dan aman sebab permukiman mereka dekat sekali dengan daerah aliran sungai (das).
"Tidak ada cara lain, kecuali mendesak pemerintah untuk segera membangun tanggul pengaman agar rumah-rumah penduduk aman dari banjir," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Arman, juga penduduk Desa Watumaeta Kecamatan Lore Utara,Kabupaten Poso. Ia membenarkan bahwa banjir bandang yang terjadi pada beberapa waktu lalu telah mengakibatkan beberapa rumah di dekat sungai diterjang banjir.
Bahkan, saat ini ada ratusan rumah masih terancam banjir, sebab sungai semakin melebar dan jika tidak segera dibangun tanggul akan mengancam warga bantaran sungai.
"Kami sangat berharap kepada pemerintah kabupaten untuk secepatnya melakukan langkah antisipasi dengan membangunkan tanggul pengaman agar permukiman warga benar-benar aman dari banjir," harapnya.
Banjir bandang yang terjadi pada beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah di Lore, termasuk menerjang Desa Watumaeta juga mengakibatkan lahan kebun hortikultura banyak terendam banjir.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Bartholomeus Tandigala mengatakan selama kurun Januari hingga medio Juli 2020 ada sejumlah daerah yang dilanda banjir bandang.
Daerah-daerah di Sulteng yang diterjang banjir bandang antara lain Sigi, Parigi Moutong, Poso,Toli-Toli,Morowali dan Moorowali Utara. Selain mengakibatkan kerusakaan infrastruktur jalan dan jembatan, juga kerusakan lahan pertanian dan perkebunan.
Bahkan banjir di Kabupaten Sigi beberapa waktu lalu mengakibatkan pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemkab Sigi yang ada di Desa Sidera sempat terhenti karena banjir merendam sarana kesehatan itu.
Pemkab Sigi melalui BPBD setempat sempat melakukan evakuasi semua pasien dan beberapa pasien terpaksa harus dievakuasi ke rumah sakit yang ada di Kota Palu untuk mendapatkan penanganan intensif.
Dia juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada sebab kondisi cuaca di wilayah Sulteng ke depan masih ekstrem.
Berita Terkait
Empat perjalanan KA relasi Solobalapan batal akibat banjir
Kamis, 14 Maret 2024 10:43 Wib
Menteri PUPR targetkan penanganan banjir Sumbar tuntas dalam dua pekan
Selasa, 12 Maret 2024 7:48 Wib
Sejumlah daerah berpotensi alami hujan lebat pada Senin
Senin, 11 Maret 2024 7:56 Wib
Pertamina-Hiswana Migas salurkan bantuan korban banjir Pesisir Selatan
Minggu, 10 Maret 2024 16:06 Wib
BPBD bangun huntara bagi warga terdampak banjir di Tojo Una-una
Jumat, 8 Maret 2024 16:26 Wib
Dua rumah hanyut terseret banjir di Kabupaten Buol
Kamis, 7 Maret 2024 19:36 Wib
BMKG ingatkan mayoritas wilayah RI berpotensi diterjang hujan lebat
Kamis, 7 Maret 2024 8:20 Wib
BPBD Sulteng salurkan bantuan logistik bagi warga terdampak bencana di Buol
Rabu, 6 Maret 2024 14:46 Wib